Bank Dunia Ramal Ekonomi 2024 Lebih Suram, Efek Perang hingga Iklim

 Zahwa Madjid
10 Januari 2024, 15:02
pertumbuhan ekonomi, bank dunia, ekonomi dunia, ekonomi global
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Ilustrasi. Perlambatan ekonomi ini seiring kebijakan moneter yang ketat hingga kondisi geopolitik yang bergejolak, termasuk perang di Timur Tengah sehingga menyebabkan perdagangan dan investasi global akan lesu.
Button AI Summarize

Bank Dunia atau World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi global kembali melambat menjadi 2,4% pada tahun 2024. Perlambatan ekonomi ini seiring kebijakan moneter yang ketat hingga kondisi geopolitik yang bergejolak, termasuk perang di Timur Tengah sehingga menyebabkan perdagangan dan investasi global akan lesu. 

Perkiraan ini muncul dalam  laporan January Global Economic Prospects 2024 yang baru dirilis Bank Dunia pada  Selasa (9/1). Dengan perkiraan tersebut, maka pertumbuhan ekonomi dunia melambat selama tiga tahun berturut-turut.

Ekonomi dunia pada 2021 melonjak 6,2%, setelah terkontraksi pada tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19. Namun, pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 3% pada 2022 dan diperkirakan kembali melambat menjadi 2,6% pada 2023 dan 2,4% pada 2024. 

Laporan Bank Dunia memperkirakan, perlambatan ekonomi dunia melambat pada tahun depan karena dampak kebijakan moneter ketat yang ditempuh negara-negara maju untuk mengendalikan inflasi. Perdagangan dan investasi global juga diperkirakan lesu. 

Perlambatan ekonomi global juga dipengaruhi oleh memanasnya konflik geopolitik, terutama di Timur Tengah yang juga menyebabkan gangguan di pasar komoditas. Selain itu, perlambatan dipengaruhi tekanan di pasar keuangan juga meningkat seiring kenaikan utang di sejumlah negara dan tingginya biaya pinjaman, ekonomi Cina yang masih lemah, hingga perubahan iklim. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...