Viral Pesan Sri Mulyani: Pilihan Pemilu Boleh Beda, Tapi Baca Data

Ferrika Lukmana Sari
11 Januari 2024, 15:56
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pidato saat Seminar on Energy Efficient Mortgage (EEM) Development throughout ASEAN Countries di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Seminar tersebut merupakan rangkaian jelang pertemuan ke-2 tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN (AFMGM).
Button AI Summarize

Menjelang Pemilu 2024, video sambutan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada tahun lalu menjadi viral di media sosial di tengah hangatnya suhu politik jelang Pemilu 2024 mendatang.

Saat itu, Sri Mulyani sedang memberikan sambutan dalam acara bertajuk Indonesia Data and Economic Conference Katadata 2023 di Hotel Kempinsky, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023. 

Video ini bermula dari postingan akun X @Yurissa_Samosir pada Kamis (10/1), lalu ramai diperbincangkan netizen sampai ditonton 1,4 juta kali. Yurissa menulis keterangan video; Pesan dari Ibu Sri Mulyani: Jangan Pilih Pemimpin yang emosional dan Tidak Mau Baca data.

Dalam video tersebut, salah satu media online mengaitkan pernyataan Sri Mulyani untuk jangan memilih pemimpin emosional dengan pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo dalam Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1). Dalam debat tersebut, Prabowo mengungkapkan, bahwa usulan anggaran Kemenhan banyak ditolak Sri Mulyani, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Namun pernyataan Yurissa maupun media online tersebut tidak tepat, karena pada video asli yang diunggah Katadata, Sri Mulyani tidak mengatakan pemimpin emosional, tapi bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat dengan menggunakan data. 

Selain itu, video sambutan Sri Mulyani tersebut juga tidak terkait dengan sosok maupun pernyataan Prabowo dalam Debat Capres Ketiga pada awal Januari 2024.  Sri Mulyani justru diundang menjadi narasumber Katadata untuk membahas terkait perjalanan panjang Indonesia dalam melewati pelbagai krisis ekonomi, dan tantangan pembangunan di masa mendatang. 

Pemilu Boleh Beda, Tapi Baca Data

Dalam sambutannya, Bendahara negara ini justru menyebut bahwa negara yang mau membaca data, itu biasanya rasionalitasnya menjadi terlatih. Selain itu, dengan membaca data maka emosinya lebih bisa dikelola.

Pernyataan Sri Mulyani tak hanya untuk negara tetapi juga perorangan. Menurutnya, orang yang tak bisa membaca data maka akan mudah terprovokasi sehingga akan mudah terpancing emosinya.

“Orang yang tak bisa baca data mudah sekali diprovokasi. Dikasih sedikit, dikilik-kilik emosi. Mengilik emosi itu gampang banget. Entah karena sentimen suku, agama, ras, nasionalisme dan ketidakadilan. Itu very easy to provoke,” ujar Sri Mulyani pada Juli tahun lalu. 

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga berpesan untuk menggunakan data, dalam memilih pemimpin Indonesia. Meski berbeda-beda pilihan, dirinya meminta agar masyarakat memilih secara rasional.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...