Sri Mulyani Ungkap Tantangan Mengelola Kas Negara, Apa Saja?
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat ini posisi kas negara berada dalam kondisi yang baik. Meski demikian, masih ada sederet tantangan dalam hal pengelolaannya.
Oleh karena itu, kemampuan kemenkeu sebagai bendahara negara untuk mengelola tools atau instrumen APBN agar tetap kredibel, sustainable, dan reliable juga menjadi sebuah tantangan.
“Kita memposisikan APBN sesuai dengan mandat undang-undang yaitu instrumen untuk memperbaiki alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Oleh karena itu, Ditjen Perbendaharaan perlu meningkatkan kemampuan menghubungkan pengelolaan APBN dari sisi treasury function dan pengelolaan ekonomi," ujar ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Jumat (12/1).
Ia menilai, kompetensi dalam mengelola kas negara dapat ditingkatkan dengan belajar dari institusi keuangan lainnya di dalam maupun luar negeri. Melalui kerja sama dengan organisasi lainnya seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) juga perlu dimaksimalkan.
"Kemenkeu harus punya kemampuan untuk terus melihat gambaran secara strategis sehingga kita selalu bisa men-direct mau ke mana APBN dalam operasi keuangan negara maupun seperti apa dampaknya terhadap perekonomian," ujar Sri Mulyani.
Maka dari itu, bendahara negara tersebut mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan yang terus menguatkan peran Regional Chief Economist (RCE) melalui kanwil-kanwilnya.