Permudah Impor, Menko Airlangga Siapkan Aturan Baru di Sektor Ritel

Ferrika Lukmana Sari
17 Januari 2024, 06:59
Impor
Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan penerima bantuan pangan beras di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/1).
Button AI Summarize

Pemerintah tengah menyempurnakan regulasi terkait kemudahan impor dan kemudahan berusaha terutama terkait perizinan berusaha yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Kehadiran aturan itu diperlukan untuk menjaga bisnis ritel tetap tumbuh. 

"Pemerintah telah mempertimbangkan pengaturan yang mengakomidir pola bisnis perusahaan global yang mengimplementasikan global supply chain dan ini akan menjadi salah satu kemudahan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi dikutip Rabu (17/1).

Menurut Airlangga, dalam pengembangan sektor ritel, harus mempelajari kebijakan dari negara lain. Misalnya saja, belajar dari negara tetangga seperti Singapura maupun Thailand.

"Itu bisa menjadi benchmark, bagaimana wisata belanja bisa digunakan sebagai driver atau pun sebagai pengungkit untuk mendatangkan wisatawan mancanegara,” kata Airlangga.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan, bahwa sektor swasta sebagai tulang punggung ekonomi nasional harus berperan aktif dalam berinvestasi dan berinovasi menciptakan konsep baru dalam memenuhi kebutuhan dan gaya hidup konsumen saat ini.

“Tentu ritel ini, menjadi hilirisasi daripada produk-produk nasional dan juga ritel ini menjadi salah satu masukan untuk pertumbuhan ekonomi. Nah, ini yang harus kita persiapkan,” kata Airlangga.

Sektor Ritel Jadi Indikator Ekonomi Makro

Airlangga menyebut, sektor ritel menjadi indikator untuk melihat bagaimana ekonomi makro berjalan. Salah satunya dengan memperhatikan kinerja penjualan ritel.

Bank Indonesia mencatat Indeks Penjualan Riil pada Desember 2023 tetap kuat sebesar 217,9 atau tumbuh 0,1% yoy. Secara bulanan, penjualan eceran juga diperkirakan meningkat pada bulan Desember sebesar 4,8% mtm sejalan dengan meningkatnya permintaan karena perayaan Natal dan tahun baru 2024. 

Kemudian berdasarkan data dari Euromonitor, jumlah ritel di Indonesia mencapai 3,98 juta unit pada tahun 2022. Jumlah ini yang mencakup dari toko kelontong tradisional hingga hypermarket.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...