Kinerja Industri Manufaktur Turun Pada 2023, Ini Alasannya

 Zahwa Madjid
19 Januari 2024, 12:03
manufaktur
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Pekerja beraktivitas di pabrik baja di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (12/1/2023). Kementerian Perindustrian memprediksi industri manufaktur pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,36 persen dengan nilai ekspor sebesar 245 miliar dolar AS atau meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar 210,38 miliar dolar AS.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja industri pengolahan atau manufaktur menurun pada kuartal keempat 2023. Tercatat Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 51,20% atau lebih rendah dari 52,93% pada kuartal sebelumnya.

"Kinerja lapangan usaha tersebut masih berada pada fase ekspansi karena indeks lebih dari 50%," kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono dalam ketarangan resmi dikutip Jumat (19/1).

Adapun indeks di atas 50 menunjukkan sinyal adanya ekspansi usaha pada industri manufaktur. Sedangkan indeksi di bawah 50 menunjukkan sinyal adanya kontraksi.

Sementara itu, komponen pembentuk PMI-BI pada volume persediaan barang meningkat 54,22% dari 53,88% dari periode sebelumnya. Kemudian volume produksi tercatat pada indeks sebesar 52,19%.

"Nilai itu lebih rendah daripada kuartal sebelumnya 56,30% dan volume total pesanan tercatat 52,11% melambat dari periode sebelumnya 54,15%," kata Erwin dalam keterangan resmi dikutip Jumat (19/1).

Pada triwulan I 2024, volume produksi diprakirakan meningkat dibandingkat triwulan sebelumnya dengan indeks sebesar 54,97%, sejalan dengan permintaan terjaga didukung tersediaan sarana produksi serta kapasitas penyimbanan.

"Peningkatan volume produksi terjadi pada mayoritas sub lapangan usaha, terutama industri karet, barang dari karet dan plastik, industri pengolahan tembakau serta industri furnitur," kata Erwin.

PMI-BI merupakan sebuah komposit indikator yang memberikan gambar umum mengenai kondisi lapangan usaha industri di Indonesia berdasakan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).

Selain itu, PMI-BI merupakan indeks komposit yang diperoleh dari lima indeks yaitu volume pensanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, kecepatan waktu pengiriman dari pemasok dan volume persediaan.

Indeks Penggunaan Tenaga Kerja Turun

Erwin menyebut, indeks penggunaan tenaga kerja juga lebih rendah dari 50% yakni 48,57% atau lebih rendah dari 49,34% pada kuartal sebelumnya. Sebaliknya, kecepatan penerimaan barang pesanan input sebesar 49,24%, naik tipis dari 49,00% pada kuartal sebelumnya.

“Berdasarkan sub lapangan usaha (sub-LU), mayoritas sub-LU masih berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi terjadi pada industri alat angkutan, diikuti oleh industri mesin dan perlengkapan serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki,” ujar Erwin.

Dengan begitu, perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia yang juga berada pada fase ekspansi, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,0%.

Pada kuartal pertama 2024, mayoritas sub lapangan usaha industri pengolahan diperkirakan akan berada pada fase ekspansi. Dengan indeks tertinggi pada sub lapangan usaha industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebesar 59,85%.

Hal ini diikuti industri kayu, barang dari kayu, gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejeinisnya sebesar 59,31% serta industri pengolahan tembakau 57,34%.

"Lapangan usaha yang diperkirakan berada pada fase ekspansi dan mengalami peningkatan di antaranya industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 55,31%, industr furnitur 56,96% dan industri logam dasar 54,34%," dalam BI.

Adapun hasil perhitungan PMI-BI merupakan hasil pre-assesment dari Benchmarking Purchasing Mangers Index (PMI) yang telah dilakukan beberapa negara.

Mulai triwulan I 2023, terdapat penyesuaian bobot sub lapangan usaha berdasarkan tahun dasar 2010 dari tahun dasar 2.000. PMI-BI setiap triwulan dihitung terhadap 610 respoden pada lapangan usaha industri pengolahan.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...