Sri Mulyani Respons Kabar Mundur dari Menkeu: Saya Masih Bekerja
Sri Mulyani Indrawati merespon kabar dirinya mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh Sri Mulyani. Dia menyatakan masih bekerja di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Masa? Ini masih kerja," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/1).
Saat diminta penjelasan, Bendahara Negara ini kembali menegaskan bahwa dirinya masih bekerja di pemerintahan. "Saya [masih] bekerja," kata Sri Mulyani.
Sehari sebelumnya, bantahan kabar tersebut juga datang dari Istana Kepresidenan. Kepala Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan seluruh anggota kabinet tetap kompak membantu Jokowi sampai Oktober 2024.
"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden memimpin pemerintahan sampai akhir masa jabatan," kata Ari kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1).
Faisal Basri Dengar Kabar Sri Mulyani Mundur
Sebelumnya, Sri Mulyani dikabarkan mundur dari Kabinet Jokowi. Kabar itu muncul dari pernyataan dari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.
Dalam acara bertajuk Political Economic Outlook 2024 di Jakarta, pada Sabtu (13/1), Faisal bercerita, bahwa mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu siap meninggalkan jabatannya sebagai Menkeu. "Saya dengar, Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," kata Faisal.
Dengan kabar tersebut, dia mengajak masyarakat untuk membujuk Sri Mulyani mundur bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan menteri yang lain. "Pramono Anung [sekretariat kabinet] sudah gagap. Kan dia [dari] PDIP, belain Jokowi terus, pusing," kata Faisal.
Menurut Faisal Basri, kabar mundurnya sejumlah menteri masih menunggu momentum yang tepat. Jika ini benar-benar terjadi, dia memperkirakan mundurnya sejumlah menteri akan menjadi pemicu yang dahsyat.
Faisal Basri mencontohkan, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita bersama 13 menteri lain yang memutuskan untuk mundur di zaman pemerintahan Soeharto.