Kinerja Dunia Usaha Akan Meningkat Jelang Ramadan 2024, Ini Faktornya
Kinerja dunia usaha diperkirakan akan meningkat menjelang bulan ramadan 2024. Hal ini berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kepada 3.300 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
Survei yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) ini dilaksanakan pada bulan terakhir triwulan berjalan. Melalui pengumpulan data lewat pengisian kuesioner.
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono menyampaikan hasil survei tersebut. Dia bilang, para responden memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan I 2024 meningkat dengan saldo bersih tertimbang (SBT) lebih tinggi dibandingkan SBT sebesar 13,17 pada triwulan IV 2023.
"Kegiatan usaha pada seluruh lapangan usaha (LU) diprakirakan tumbuh positif, terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan (SBT 1,49%) serta LU Pertambangan dan Penggalian (SBT 2,67%)," kata Erwin dalam survei tersebut dikutip pada Jumat (19/1).
Erwin mengatakan, peningkatan dunia usaha pada tahun ini merupakan langkah pelaku usaha untuk memenuhi permintaan domestik, khususnya menjelang bulan ramadan 2024.
Selain itu, peningkatan kinerja juga didorong oleh LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (SBT 1,46%) sejalan dengan musim panen komoditas pangan di sejumlah wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta sebagian Sumatera dan Sulawesi.
Kinerja Dunia Usaha Melambat di 2023
Bank Indonesia mencatatkan kinerja kegiatan usaha melambat di kuartal keempat 2023. Melihat SBT kegiatan usaha pada kuartal keempat sebesar 13,17% atau lebih rendah 15,65% dibandingkan kuartal ketiga 2023.
Walau begitu, Erwin menyebut kinerja kegiatan usaha tetap kuat. Ditopang oleh kinerja beberapa lapangan usaha yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Antara lain ditopang LU Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Motor, LU Transportasi dan Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU Informasi dan Komunikasi," kata Erwin.
Erwin menjelaskan, peningkatan kegiatan usaha tersebut ditopang oleh permintaan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru 2024.
Jika dirinci, LU yang meningkat antara lain LU Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Motor dengan Saldo Bersih Tertimbang 1,48%, LU Transportasi dan Pergudangan 1,30%, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,97%, serta LU Informasi dan Komunikasi 1,04%.
Kinerja LU juga tetap kuat yang tercermin pada LU Industri Pengolahan 1,0% seiring dengan tersedianya kapasitas penyimpanan dan sarana produksi, LU Konstruksi 1,27% seiring dengan penyelesaian beberapa proyek, serta LU Jasa Keuangan sebesar 1,99%.
“Akan tetapi, hanya LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang berada pada fase kontraksi dengan SBT sebesar 0,81%. Disebabkan oleh masuknya musim tanam, kekeringan, dan hama (penyakit) yang mempengaruhi produksi,” kata Erwin.
Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2023 tetap kuat sebesar 73,91%. Erwin bilang, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tetap kuat.
"Hal ini juga disertai dengan kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspek yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, serta akses pembiayaan yang lebih mudah,” ujar Erwin.