Menko Airlangga: Bantuan Pangan Untuk Lindungi Daya Beli Masyarakat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, penyaluran Program Bantuan Pangan Tahun 2024 kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan ditujukan untuk melindungi daya beli masyarakat dari dampak langsung kenaikan harga pangan.
"Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan yang merupakan lanjutan dari BLT El Nino kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," ujar Airlangga dikutip dari Antara, Jumat (2/2).
Menurut dia, dengan adanya perlindungan daya beli masyarakat, maka tingkat konsumsi masyarakat juga akan tetap berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi.
Dia menyebut, laju pertumbuhan ekonomi regional pada kuartal III 2023 tertinggi kedua dicapai oleh wilayah Sulawesi sebesar 6,44% yoy dengan besaran kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 7,25%.
"Provinsi Sulawesi Selatan mampu tumbuh 4,05% yoy ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian serta ekspor," ujar Airlangga.
Pencapaian Inflasi Nasional
Airlangga mengatakan, pencapaian inflasi nasional tahun 2023 sebesar 2,61% yoy juga menjadi tingkat inflasi terendah dalam dua dekade terakhir, di luar periode pandemi Covid-19.
Sementara itu, tingkat inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023 tercatat sebesar 2,81% yoy. “Kami berharap ke depan inflasi bisa terus ditekan, tapi yang lebih penting sebagai tujuan utama adalah meninggikan pertumbuhan ekonomi,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan ini, Airlangga berharap Provinsi Sulawesi Selatan tetap menjadi penyumbang ekonomi terbesar di wilayah Sulawesi, serta terus mengembangkan sektor-sektor bernilai tambah tinggi, seperti sektor industri pengolahan.
Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Sebagai sentra produksi pangan, baik beras maupun komoditas hortikultura, sekaligus hub untuk kawasan Timur Indonesia, dia meminta seluruh elemen Pemerintah Daerah (Pemda) dan mitra strategis di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional.
“Kalau perlu Sulsel mengumpulkan produksi dari daerah lain, jadi tidak hanya mengandalkan produksi dari sini saja. Jadi, bisa ada jalur reguler dari sini, misalnya ke Hong Kong dan Jepang, hub-nya bisa dari sini, tidak balik lagi ke Selat Malaka. Langsung ke utara, jadi freight cost lebih murah,” ujar Airlangga.
Selain itu, dia juga mendorong peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan, karena penyaluran KUR secara nasional akan mencapai Rp 280 triliun secara nasional pada tahun ini.
"KUR Alsintan juga harus didorong, besarannya sampai Rp 2 miliar, DP-nya 10%, dan bunga 6%. Silakan diajukan per kelompok juga bisa. Saya pikir hortikultura, pertanian, peternakan, dan manufaktur bisa terus didorong di Sulsel,” ujar Airlangga.