Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi, Rupiah Menguat 15.660 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
5 Februari 2024, 10:07
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.418 per dolar AS pada Kamis (28/12), dimana mata uang Garuda menguat 12 poin atau naik 0,08 persen dari penutupan
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.418 per dolar AS pada Kamis (28/12), dimana mata uang Garuda menguat 12 poin atau naik 0,08 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,66% ke level 15.660 pada awal perdagangan pekan ini, Senin (5/2). Penguatan diperkirakan akan berlanjut jika data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan rilis siang ini pukul 11.00 WIB berada di atas 5%.

“Rupiah bisa mendapatkan sentimen positif bila PDB (produk domestik bruto) mencetak pertumbuhan di atas 5%,” ujar pengamat pasar uang Ariston Candra kepada Katadata.co.id, Senin (5/2).

Namun jika data PDB tidak sesuai ekspektasi, Ariston Tjendra menilai rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini karena data tenaga kerja AS untuk Januari 2024, yang dirilis Jumat malam kemarin, jauh lebih bagus dari perkiraan pasar.

Kondisi tenaga kerja yang membaik berpeluang mendorong kenaikan inflasi AS lagi yang menjadi alasan kenaikan suku bunga acuan AS sebelumnya. “Hasil ini bisa menahan pemangkasan suku AS bunga lebih lama lagi,” ujarnya

Hari ini, potensi pelemahan ke arah Rp 15.720 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.640 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo, Ibrahim Assuaibi mengatakan, setelah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), mempertahankan suku bunga stabil telah menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga pada  Maret nanti.

“Ketua The Fed Jerome Powell memberikan catatan yang agak optimistis terhadap perekonomian AS," ujar Ibrahim dalam risetnya. "Ini mendorong investor untuk beralih ke aset-aset yang berbasis risiko meskipun ada prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama."

Pelaku pasar menantikan penurunan suku bunga pada Mei 2024. Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dan ditutup  menguat pada rentang Rp 15.610 hingga Rp 15.700 per dolar AS. 

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 

Kepala Ekonom Bank Permata, Joshua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat 2023  berkisar 5,02% secara tahunan, dari kuartal sebelumnya sebesar 4,94%.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi masih memiliki kontribusi terbesar dibandingkan komponen lainnya. Konsumsi rumah tangga berkisar 5,12% secara tahunan, dari kuartal sebelumnya 5,06%. 

Konsumsi masyarakat cenderung tetap solid. Peningkatannya terindikasi dari tren yang meningkat dari indeks penjualan ritel dan IKK pada akhir kuartal empat 2023. 

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...