Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Kalah Jauh dari SBY, Ini Faktanya

Ferrika Lukmana Sari
6 Februari 2024, 04:33
Jokowi
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Button AI Summarize

Pertumbuhan ekonomi era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pernah mencapai rekor tertinggi sebesar 5,31% pada 2022. Namun torehan Jokowi masih kalah dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencapai 6,3% pada 2007 dan tertinggi 6,5% pada 2011.

Pertumbuhan ekonomi era Jokowi lebih lambat karena tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020. Produksi Domestik Bruto (PDB) bahkan sempat anjlok di level 2,1% dan kembali tumbuh 3,69% pada 2021.

Jokowi berhasil membalikkan keadaan karena gencar mendorong program pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menggelontorkan biaya kesehatan khusus Covid-19 serta bantuan perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.

Melalui strategi itu, ekonomi era Jokowi catatkan rekor tertinggi dalam dua periode kepemimpinannya yakni pada 2022. Pada tahun itu, ekonomi bisa tumbuh sampai 5,31%, namun kembali anjlok menjadi 5,05% pada 2023.

Pada era SBY sebetulnya juga melewati guncangan besar akibat krisis keuangan global 2008. Namun saat itu, perekonomian Indonesia tak banyak terpengaruh. Ekonomi hanya melambat dengan pertumbuhan masih di atas 4% pada 2009.

Sumbangan Sektor Manufaktur Menyusut

Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad menyebut, pertumbuhan lebih lambat di era Jokowi seiring de-industrialisasi yang berjalan semakin cepat. Sumbangan sektor manufaktur ke perekonomian Indonesia terus menyusut dibandingkan era SBY.

"Ini makin kelihatan, sejak makin banyaknya perjanjian dagang yang kemudian menyebabkan bea impor 0%, walhasil industri di lama kelamaan tidak bisa bersaing dengan produk impor," kata Tauhid kepada Katadata.co.id, Kamis (9/2/2023)

Senada dengan Tauhid, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal juga menyebut sumbangan sektor manufaktur di era Jokowi semakin menyusut dibandingkan era SBY. Padahal sektor ini cukup vital bagi perekonomian.

Menurut Faisal, pertumbuhan kuat di sektor manufaktur menjadi kunci dibalik kesuksesan beberapa negara maju di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan.

"Namun memang akhir-akhir ini di penghujung masa Presiden Jokowi mendorong adanya hilirisasi, ini sebetulnya salah satu upaya mendorong pertumbuhan sektor manufaktur," kata Faisal.

Ekonomi Era SBY masih Lebih Tinggi

Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut, pertumbuhan ekonomi era SBY pernah mencapai rata-rata 5,78%. Sementara era Jokowi rata-rata hanya tumbuh 4,12% sampai 2022.

"Pertumbuhan industri lebih tinggi era SBY dengan porsi manufaktur mencapai 21% dan di era Jokowi terus turun," kata Bhima, Kamis (14/12/2023).

Menurut Bhima, pertumbuhan ekonomi era Jokowi ditopang sektor konstruksi, transportasi, pergudangan dan pertambangan, yang sejalan dengan masifnya pembangunan infrastruktur meski didominasi BUMN dalam pengerjaan infrastruktur.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...