Tertekan Harga Komoditas, Penerimaan Negara Bukan Pajak RI Anjlok

Ferrika Lukmana Sari
Oleh Ferrika Lukmana Sari - Zahwa Madjid
23 Februari 2024, 14:44
Penerimaan Negara
Youtube/katadata
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara
Button AI Summarize

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Indonesia anjlok pada awal tahun 2024 karena tertekan harga komoditas. Hal ini tercermin dari penurunan kinerja PNBP dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, PNBP Indonesia mencapai Rp 43,3 triliun pada Januari 2024. Jumlah tersebut merupakan 8,8% dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, pencapaian tersebut lebih rendah jika dibandingkan pada Januari 2023 sebesar Rp 45,7 triliun. Adapun penurunan disebabkan oleh moderasi harga komoditas seperti minyak dan batu bara.

Secara rinci, Indonesia mengantong penerimaan sebesar Rp 9,5 triliun dari sumber daya alam (SDA) migas atau sekitar 8,7% dari target APBN 2024. Sementera pada Januari 2023, pemerintah mengantongi Rp 11,6 triliun.

“Komponen SDA migas mengalami perlambatan sebagai dampak peningkatan pasokan minyak mentah dari Amerika Serikat dan perubahan perkiraan permintaan minyak pada kuartal pertama tahun 2024,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/2).

Sementara dari SDA nonmigas, pemerintah mengantongi Rp 9,4 triliun atau 9,7% dari target APBN 2024. Padahal pendapatan dari SDA nonmigas pada Januari 2023 jauh lebih tinggi yaitu Rp 14,6 triliun.

Suahasil menjelaskan, penurunan tersebut terutama akibat moderasi harga batu bara. “Kemudian [karena adanya] pelandaian tingkat volume produksi batu bara pada Januari 2024,” ujarnya.

Penerimaan Pajak per Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengantongi penerimaan pajak sebesar Rp 149,25 triliun pada Januari 2024. Jumlah tersebut merupakan 7,50% dari target APBN 2024 untuk penerimaan pajak.

“Penerimaan pajak kita masih cukup positif walaupun 2021 dan 2022 penerimaan kita sangat tinggi. Jadi kita start dari baseline yang tinggi,” ujar Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...