Jokowi Guyur Bansos hingga Juni 2024, Apa Anggarannya Cukup?

Ferrika Lukmana Sari
24 Februari 2024, 05:19
Bansos
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nym.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menyapa warga saat penyerahan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2024 di kompleks gudang Bulog Temanggung, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024). Presiden Joko Widodo secara simbolis menyerahkan bansos beras sebanyak 867,54 ton bagi 86.754 penerima bantuan pangan (PBP) di Kabupaten Temanggung.
Button AI Summarize

Penyaluran bantuan sosial (bansos) era pemerintahan Jokowi terus mengalir deras, terutama saat menjelang Pemilu 2024. Kepala Negara ini memberikan beragam program bansos, mulai dari bansos beras, sembako hingga bantuan langsung tunai (BLT).

Tidak cukup sampai situ, Jokowi juga memperpanjang masa penyaluran bansos beras bagi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) hingga Juni 2024. Namun Jokowi tidak menjamin bansos diperpanjang usai Juni 2024 karena anggaran negara terbatas.

Kebijakan itu seakan mengulang tahun lalu. Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menyebut, anggaran bansos tahun lalu hanya diperuntukkan selama enam bulan.

“Jika harus ditambah, maka harus dilakukan di dalam Anggaran Belanja Pendapatan Negara Perubahan (APBNP) setelah bulan Juni 2024,” ujar Ronny kepada Katadata.co.id, Jumat (24/2).

Menurut Ronny, jika memang kondisi mengharuskan bansos dilanjutkan, maka postur anggaran bansos harus diubah atau ditambah dalam APBNP. Itu bisa dilakukan setelah mendapatkan persetujuan DPR.

Sementara Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai, kondisi tersebut menunjukkan semakin berkurangnya kemampuan pemerintah untuk memberikan bantuan ke masyarakat, bukan karena semakin membaiknya ekonomi.

Sebab, pemerintah memprioritaskan anggaran pembangunan yang sifatnya fisik seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk IKN. “Karena fiskal kita terbatas, saya tampaknya melihat bansos menjadi satu [program] yang dihentikan,” ujarnya.

Dampak Bansos Tergantung pada Ekonomi RI

Ronny mengatakan, jika program bansos berlangsung selama enam bulan, maka dampaknya sangat tergantung pada kondisi ekonomi. Jika penyaluran bansos berhasil, maka inflasi inti makin rendah dan inflasi volatile food ikut stabil.

Namun jika bansos belum berhasil, maka akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat kelas bawah, terutama saat program bansos dihentikan.

“Tapi jika tekanan daya beli sudah tidak terlalu berat, maka setelah bulan Juni saat bansos dihentikan, dampaknya tidak akan terlalu negatif,” ujar Ronny.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...