BI Ramal Ekonomi Syariah Tumbuh 5,5% di 2024, Ini Pendorongnya

 Zahwa Madjid
26 Februari 2024, 13:42
ekonomi syariah
ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/foc.
Pedagang (kiri)menata pakaian muslimah yang dijajakan di Pasar Atjeh Banda Aceh, Aceh, Minggu (17/4/2022). Menurut pedagang, selama bulan Ramadhan penjualan busana muslim seperti mukena, kerudung, sajadah, peci, sarung serta pakaian muslimah mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan diperkirakan akan terus meningkat hingga menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H.
Button AI Summarize

Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi syariah akan tumbuh di kisaran 4,7% hingga 5,5% pada 2024. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pembiayaan syariah dari perbankan.

Deputi Gubernur BI, Juda Agung optimis pertumbuhan ekonomi syariah akan didorong oleh perbankan syariah yang diperkirakan tumbuh di kisaran 10%-12% pada 2024.

“Kita melangkah di tahun 2024 ini dengan cukup optimis, ” ujar Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam Peluncuran Kajian Ekonomi & Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 & Seminar Nasional Sharia Economic & Financial Outlook (ShEFO) 2024, Senin (26/2).

Optimisme juga didorong oleh ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang mencapai momentum positif pada tahun 2023. Menurut Juda, sejumlah capaian di beberapa sektor ekonomi syariah, seperti pembiayaan syariah khusus ke sektor riil yang tumbuh 15,8%, jauh di atas pertumbuhan kredit dan pembiayaan keseluruhan sebesar 10,5%.

“Kita sekarang ini, berada di peringkat tiga, naik satu tingkat dari tahun sebelumnya terkait ekonomi dan keuangan syariah. Dari pariwisata ramah muslim juga kita berada di peringkat pertama di Global Muslim Travel Index tahun 2023,” kata Juda.

Juda pun mendorong seluruh penggiat ekonomi syariah untuk terus memperkuat pondasi dan keuangan syariah hingga industri halal. Hal ini untuk mendorong perekonomian syariah pada 2024.

4 Program Utama Penguatan Ekonomi Syariah BI

Juda menekankan, bahwa Bank Indonesia akan terus berfokus pada empat program utama. Pertama, program pengembangan ekonomi dan industri halal.

"Pada 2024 ini, pengembangan sektor halal akan kami fokuskan pada sektor makanan dan minuman halal dan kemudian fesyen muslim," ujar Juda.

Dari sisi halal food, strategi pengembangan ekosistem dilakukan melalui penguatan dan perluasan model ekosistem pertanian perikanan serta peternakan di pesantren.

Kedua, penguatan jaminan produk halal termasuk peningkatan kapasitas rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong ayam (RPA). Ketiga, melakukan pengembangan ekosistem produk halal ekspor, termasuk fashion. Seperti penyelenggaraan Indonesia mode fashion sebagai event fashion muslim.

“Penguatan training dan promote, akan kami terus lakukan dengan fokus pada brand awareness yang mengusung produk ready to wear buatan Indonesia yang segmen high end premium dengan penguatan penggunaan wastra Indonesia," ujarnya.

Keempat, akselerasi penguatan keuangan syariah baik sosial dan komersil. Pengembangan keuangan syariah khususnya sukuk BI, sukuk valas, SUVBI akan terus dilanjutkan di 2024.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...