Rancang APBN 2025, Sri Mulyani Siapkan Kebijakan Fiskal dan Ekonomi RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyampaikan draf awal rancangan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (27/2). Hal ini diperlukan sebagai acuan untuk merancang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025.
Dalam unggahan akun Instagramnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa KEM-PKKF harus mempresentasikan kondisi dan tantangan ekonomi global. Seperti kenaikan suku bunga global yang ditahan lebih lama atau higher for longer yang memengaruhi arus modal, nilai tukar dan biaya pendanaan atau cost of fund.
“Kemudian kondisi geopolitik, proteksi perdagangan serta tren teknologi digital, perubahan iklim dan penuaan penduduk di berbagai negara maju,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan Instagramnya, @smindrawati dikutip Selasa (27/2).
Sri Mulyani menilai, kebijakan fiskal dan APBN sebagai sesuatu yang penting dalam menangani tantangan pembangunan. Seperti kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, inklusivitas, kesenjangan, dan transformasi ekonomi dan ekonomi hijau.
Kebijakan Fiskal dan APBN Harus Dijaga
Oleh karena, kata Sri Mulyani, berbagai tantangan pembangunan harus ditangani dan diselesaikan. Selain itu, kebijakan fiskal dan APBN harus dijaga hati-hati, akuntabel dan disiplin agar tetap sehat, kredibel/dipercaya serta berkelanjutan.
“APBN adalah instrumen penting dan strategis serta diandalkan untuk memecahkan berbagai tantangan pembangunan untuk mencapai tujuan Indonesia maju adil dan sejahtera,” ujarnya.
Tak hanya itu, bagi Sri Mulyani, APBN juga menjadi instrumen penting dalam melindungi ekonomi dan masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gejolak seperti pandemi, perubahan iklim dan persaingan geopolitik.
Sebagai informasi, APBN 2025 akan menjadi APBN terakhir yang akan disusun oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nantinya, presiden terpilih beserta kabinet selanjutnya yang akan menjalankan sepenuhnya.
KEM-PPKF adalah dokumen resmi negara yang berisi ulasan mendalam terkait gambaran dan skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal. KEM menguraikan perkembangan ekonomi global dan domestik dalam beberapa tahun terakhir serta perkiraan dan prospek ekonomi domestik dan global ke depan, khususnya untuk tahun berikutnya.
Nantinya, gambaran ini akan menjadi asumsi dasar ekonomi makro sebagai landasan dalam menyusun pokok-pokok dan arah kebijakan fiskal ke depan. Sedangkan PPKF menyampaikan arah dan strategi kebijakan fiskal jangka menengah dan tahunan yang akan ditempuh Pemerintah.
Melalui KEM-PPKF, diharapkan dapat merespon dinamika perekonomian, menjawab tantangan, mengurai isu-isu strategis, dan mendukung pencapaian sasaran pembangunan. KEM-PPKF juga ini disusun setiap tahun untuk dijadikan panduan penyusunan anggaran pada tahun berikutnya.