Bertemu Bos Bank Dunia, Sri Mulyani Bahas Transisi Energi dan Iklim

Ferrika Lukmana Sari
29 Februari 2024, 09:49
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Bank Dunia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah menghadiri Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) yang juga merupakan rangkaian agenda G20. Pertemuan ini digelar di São Paolo, Brazil pada Kamis (29/2).

Pada kesempatan itu, Sri Mulyani juga bertemu dengan Presiden Bank Dunia Ajay Banga. Keduanya saling bertukar pikiran dan membahas kerja sama antara Indonesia dan Bank Dunia.

"Kami berdiskui beragam hal mengenai transisi energi di seluruh dunia," kata Sri Mulyani dalam unggahannya di Instagram pada Kamis (29/2).

Adapun isu transisi energi yang dibahas meliputi kredit karbon, kerja sama Energy Transition Mechanism (ETM), Just Energy Transition Partnership (JETP), hingga Climate Invesment Fund - Renewable Energy Integration (CIF-REI).

"Kami juga membahas isu-isu terkait G20. Salah satunya adalah G20 Joint Financing and Helath Task Force (JFHTF), di mana tahun ini, Indonesia menjadi Co-chair bersama dengan Italia," kata Sri Mulyani.

Selain itu, keduanya juga membahas agenda iklim, keuangan berkelanjutan dan Forum Arsitektur Keuangan Dunia. "Sebuah percakapan yang singkat, padat, penuh manfaat. Thank you for the talk, Ajay!," tulis Sri Mulyani.

Bahas Reformasi Perpajakan Australia

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga bertemu dengan Treasurer of Australia, Jim Chalmers, sebelum agenda Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20.

Dalam kesempatan itu, Jim bercerita kepada Sri Mulyani mengenai persiapan pelaksanaan reformasi perpajakan yang akan diimplementasikan pemerintah Australia sekitar pertengahan tahun 2024.

“Sedangkan saya menyampaikan perekonomian Indonesia, termasuk kinerja APBN tahun 2023 yang sangat baik, dan bagaimana kita tetap bisa melanjutkan agenda pembangunan Indonesia tanpa mengorbankan kesehatan dan kredibilitas APBN,” kata dia.

Selain itu, dia juga menekankan bawah APBN yang tetap sehat, kredibel, dan prudent adalah modal utama agar Indonesia mampu terus melangkah maju dan melewati berbagai tantangan.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...