CISDI: Penerapan Cukai Minuman Manis Bisa Hemat APBN Rp 40,6 Triliun

 Zahwa Madjid
8 Maret 2024, 14:27
cukai minuman manis
CISDI
Tim Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).
Button AI Summarize

Implementasi cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dinilai dapat menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 40,6 triliun. Hal tersebut diungkapkan dalam riset Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).

Dalam riset tersebut, CISDI menilai penerapan cukai MBDK dapat mengurangi kasus diabetes melitus tipe 2 di Indonesia hingga 2033.CISDI menghitung instrumen bernama Disability-Adjusted Life Years atau DALYs untuk mengetahui beban ekonomi akibat kematian dan disabilitas yang berasal dari penyakit diabetes melitus tipe 2.

Chief Policy and Research CISDI, Olivia Herlinda, mengungkapkan dengan hilangnya kedua beban tersebut, Indonesia mampu menghemat biaya langsung atau biaya pengobatan akibat diabetes melitus tipe 2 sebesar Rp 24,9 triliun dan biaya tidak langsung atau kerugian akibat hilangnya produktivitas ekonomi karena diabetes sebesar Rp 15,7 triliun.

“Indonesia dapat menghemat hingga Rp 40,6 triliun dari penerapan cukai MBDK yang dapat menaikkan harga jual produk MBDK di pasar paling tidak sebesar 20%,” ujar Olivia dalam risetnya dikutip Jumat (8/3).

Health Economics Research Associate CISDI, Muhammad Zulfiqar Firdaus menambahkan, kenaikan harga minuman manis sebesar 20% berpotensi menurunkan konsumsi minuman pemanis dan gula harian rata-rata sebanyak 5,4 gram untuk laki-laki dan 4,09 gram untuk perempuan.

Berdasarkan perhitungan pemodelan ekonomi, penurunan angka konsumsi ini akan mencegah 253.527 kasus kelebihan berat badan atau overweight dan 502.576 kasus obesitas hingga 2033.

"Cukai terbukti memiliki efek edukasi. Penerapan cukai akan membuat masyarakat bertanya mengapa dan akan mendorong mereka mencari tahu lebih lanjut mengenai konsumsi suatu produk," ujar Zulfiqar.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...