Rupiah Melemah ke 15.783 Imbas Penguatan Dolar AS

 Zahwa Madjid
25 Maret 2024, 09:25
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdagangan kemarin (5/
ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdagangan kemarin (5/7) pada Rp 14.994 per dolar AS.
Button AI Summarize

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,73% ke level 15.783 pada awal perdagangan Senin (25/3). Analis pasar uang, Lukman Leong, menilai rupiah akan melemah terhadap dolar yang masih melanjutkan penguatan. 

Investor merespon pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Swiss, Swiss National Bank, pekan lalu.

“Pemangkasan ini sebagai langkah yang akan diikuti bank sentral lainnya,” ujar Lukman.

Penguatan Dolar AS juga kembali didukung oleh pernyataan hawkish dari pejabat the Fed dari Atlanta, Raphael Bostic. Istilah hawkish biasa muncul sebagai respon untuk menggambarkan kebijakan moneter yang cenderung kontraktif seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi neraca bank sentral.

Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang 15.750-15.850

 Sejumlah mata uang Asia justru menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,31%, ringgit Malaysia menguat 0,19%, yuan Cina menguat 0,44%, dolar Singapura menguat 0,11%, dolar Hong Kong menguat 0,04%.

 Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini. Kabar dari Bank Sentral Cina pagi ini yang menyuntikan 50 miliar yuan ke 7-day reverse repo, mendorong penguatan nilai tukar emerging terhadap dolar AS.

 “Suntikan likuiditas ke pasar ini bisa membantu memulihkan perekonomian Cina yang juga memberikan sentimen positif untuk perekonomian negara yang berhubungan dengan Cina,” ujar Ariston, Senin (25/3).

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...