Efek Taylor Swift, Piringan Hitam Masuk Hitungan Inflasi di Inggris
Popularitas Taylor Swift menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena musiknya telah mengambil alih dunia. Pengaruh penyanyi berusia 34 tahun ini bahkan telah meluas ke dunia statistik ekonomi.
Tahun lalu penjualan vinyl atau piringan hitam album Taylor Swift 1989 laku keras dan meraih penjualan tertinggi di Inggris. Tak heran, permintaan atas piringan hitam album Taylor Swift melonjak tajam karena diburu anak-anak muda Inggris.
Hal ini menjadi dasar bagi Kantor Statistik Nasional (ONS) memasukan piringan hitam dalam perhitungan inflasi. Lembaga statistik ini kemudian memasukkan piringan hitam ke dalam 744 barang dan jasa yang paling populer digunakan untuk mengukur inflasi di Inggris.
"Perkembangan barang-barang yang menyebabkan inflasi, telah memberikan gambaran menarik tentang belanja konsumen selama bertahun-tahun. Kembalinya piringan hitam ini menunjukkan kebangkitan budaya yang memengaruhi belanja masyarakat," kata Wakil Direktur ONS Matt Corder dikutip dari CNN, Selasa (26/3).
Matt menyebut fenomena ini sebagai 'kebangkitan popularitas' piringan hitam yang mengharuskan ONS memasukkannya di antara lebih dari 700 item atau barang yang digunakan untuk menghitung inflasi di Inggris dalam setiap bulan.
Sejak tahun 1992, piringan hitam tidak dimasukkan dalam keranjang barang yang digunakan untuk menghitung inflasi tahunan, namun peningkatan penjualan selama beberapa tahun terakhir telah membuat piringan hitam kembali sebagai penanda harga toko di Inggris.
Vinyl Rolling Stones Laris Manis di Pasaran
Selain Taylor Swift, album Hackney Diamonds milik Rolling Stones menduduki peringkat ke-2 sebagai piringan hitam terlaris di Inggris. Menurut data dari asosiasi label rekaman Inggris BPI, pembelian vinyl mencapai 5,9 juta unit selama tahun 2023. Ini merupakan level tahunan tertinggi sejak tahun 1990.
Kepala eksekutif BPI, Jo Twist, mengatakan semakin populernya compact disc (CD) di kalangan anak-anak muda, berarti CD tersebut dapat dimasukkan ke dalam hitungan inflasi untuk beberapa tahun ke depan.
“Format yang sangat disukai ini telah mendorong pertumbuhan permintaan secara konsisten selama hampir dua dekade, termasuk di kalangan konsumen muda yang lebih beragam tidak hanya ketika melakukan streaming setiap hari, tapi juga mereka senang memiliki musik favorit dalam format fisik,” ujar Jo Twist dikutip dari Guardian.
Meski musik sekarang lebih banyak dikonsumsi melalui streaming, namun piringan hitam kembali populer. Para penggemar melihat piringan hitam sebagai sesuatu yang lebih mudah dikoleksi dan memiliki kualitas suara yang lebih baik.
Twist mengatakan penjualan vinyl juga membantu toko-toko kecil independen untuk berkembang sehingga jumlahnya meningkat menjadi 461 toko pada tahun lalu. Padahal tahun 2014, hanya terdapat 339 toko yang menjual vinyl di Inggris.
Piringan hitam termasuk di antara 16 barang yang masuk dalam perhitungan inflasi setelah 15 barang lain dikeluarkan. Barang-barang yang dikeluarkan dari perhitungan inflasi seperti hand sanitizer, loyang pemanggang, popcorn dan sofa.
Barang yang Baru Masuk dalam Hitungan Inflasi di Inggris:
1. Kue Beras
2. Roti bebas gluten
3. Biji bunga matahari dan labu
4. Salad kemasan
5. Airfriyer
6. Piringan Hitam
7. Kartu SD
8. USB
9. Spray Oil
10. Minuman panas yang dibawa pulang