Bank Indonesia Pastikan Penukaran Uang Baru Gunakan Uang Layak Edar
Bank Indonesia (BI) memastikan layanan penukaran uang jelang lebaran menggunakan uang baru. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim membantah kabar bahwa penukaran uang lebaran menggunakan uang rusak.
"Uang yang kita berikan uang baru edisi tahun 2022. Kemarin yang beredar di masyarakat enggak benar," kata Marlinson di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3).
Ia menjelaskan, adanya uang rusak yang diterima masyarakat kemungkinan karena persediaan uang lebaran di perbankan kosong. Namun ia memastikan bahwa uang yang beredar di masyarakat tetap uang layak edar (ULE).
"Mungkin itu bisa terjadi, waktu itu stoknya sudah habis. Sehingga diberikan uang layak edar, tapi tetap layak edar,"ujarnya.
Marlison mengatakan, pihaknya bersama perbankan telah berkomitmen untuk memberikan uang baru saat penukaran uang. Hal ini sebagai wujud dukungan kepada masyarakat Indonesia yang ingin merayakan hari raya idulfitri.
"Kami sudah komitmen dengan perbankan. Untuk lebaran ini, kami mendukung masyarakat berbagi dan bahagia, maka itu kita berikan uang baru, sebagai sesuatu yang rutin [dilakukan] di masyarakat,"ujarnya.
Secara total, Bank Indonesia menyediakan uang tunai senilai Rp 197,6 untuk penuhi kebutuhan idulfitri. Nilai tersebut meningkat 4,65% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 188,8 triliun.
Uang baru tersebut terdiri dari uang pecahan besar senilai Rp 172,8 triliun dan uang pecahan kecil senilai Rp 24,6 triliun. “Kita akan lihat nanti, kalau memang animonya banyak, kalau memang perlu ditambah, kita tambah,” ujarnya.
Layanan Kas Keliling di Istora Senayan Sudah Penuh
BI bersama perbankan akan menyediakan Layanan Penukaran Terpadu dari 28 Maret hingga 31 Maret 2024 di Istora Senayan, Jakarta. Penukaran uang dilakukan secara terpadu di satu tempat untuk wilayah Jabodebek.
BI menggandeng 16 perbankan dalam mendukung layanan penukaran melalui aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) pada website www.pintar.bi.go.id. Namun BI juga tetap melayani masyarakat yang datang secara langsung atau layanan penukaran uang go show ke lokasi-lokasi kas keliling.
“Persediaan uang kita masih mencukupi bagi masyarakat yang belum sempat masuk ke aplikasi PINTAR, maka bisa go show. Kita akan coba layani semaksimal mungkin sepanjang persediaan uang kita masih ada,” ujarnya.
Marlison mengatakan, kuota penukaran uang bisa mencapai 5 ribu orang per hari. Namun kuota penukaran yang disediakan hingga 31 Maret 2024 sudah penuh. Pasalnya, penukaran uang ditentukan dari ketersediaan uang setelah penukaran lewat aplikasi PINTAR.
Tiap orang hanya bisa menukar untuk maksimal satu paket senilai Rp 4 juta per hari. Mereka terlebih dahulu mendaftar di Aplikasi PINTAR dan membawa kartu identitas untuk proses verifikasi pada saat penukaran uang.
Nilai paket tersebut telah ditambah dari sebelumnya Rp 3,8 juta pada tahun lalu. "Kenapa kita buat paket, dan satu orang, satu penukaran, karena kami ingin adanya keadilan dan pemerataan kepada sebagian besar masyarakat," ujarnya.
Masyarakat dapat menukarkan uangnya untuk pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000 dan Rp 50.000. Dalam realisasi penukaran rupiah di tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar masyarakat menukarkan uangnya kurang dari Rp 4 juta.