Melihat Menu Makan Siang Gratis di India: Ada Nasi hingga Kari Telur

Ferrika Lukmana Sari
4 April 2024, 10:55
makan siang gratis
The Borgen Project
Program makan siang gratis di India
Button AI Summarize

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengakui, program makan siang gratis terinsipirasi dari India. Bahkan dia telah mengirim tim khusus untuk belajar skema program makan siang gratis di sana.

Dengan belajar dari India, putra sulung Presiden Jokowi ini ingin mengimplementasi program tersebut di tanah air. Dia juga berharap bisa menerapkan program ini tanpa membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Pada pertemuan dengan Dubes India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty di Solo pada Senin (1/4) lalu, Gibran sempat penasaran bertanya soal program makan siang di negeri Bollywood tersebut.

"Oh, iya soal belajar dan lain-lain itu, Pak Dubes (India) bilang satu kepala, [anggaran makan siang gratis] satu anak itu  US$ 11 sen," ujar Gibran. 

Jika dihitung, maka makan siang gratis di India sebesar US$ 11 sen setara dengan Rp 1.749 (kurs: Rp 15.909 per dolar AS). Angka tersebut tentu jauh lebih rendah dibandingkan rencana alokasi anggaran makan siang gratis yang diinisisasi pemerintah senilai Rp 15 ribu per porsi untuk setiap anak.

 Sejumlah pejabat di India menyajikan makan siang gratis di salah satu sekolah di Uttar Pradesh.
Sejumlah pejabat di India menyajikan makan siang gratis di salah satu sekolah di Uttar Pradesh. (Akshayapatra)

Tujuan Program Makan Siang Gratis di India

Program makan siang gratis resmi diterapkan pemerintah India pada 1995 lalu, yang dikenal dengan skema makan tengah hari atau "mid day meal dalam program Pradan Mantri Poshan Shakti Nirman (PM-POSHAN). Kehadiran program ini bertujuan untuk mengatasi masalah kelaparan dan kekurangan gizi pada anak-anak di India.

Melalui program ini, pemerintah menyediakan makan siang gratis untuk siswa-siswi di sekolah dasar negeri, sekolah bantuan pemerintah dan badan lokal. Pada 1997-1998, skema ini kemudian diterapkan di negara bagian.

Pada bulan Oktober 2007, skema ini mencakup siswa-siwi di kelas atas sekolah dasar yang terdiri dari enam sampai delapan orang di 3.479 blok bagi anak-anak dengan pendidikan yang terbelakang.

Dikutip dari situs Borgen Project, pemerintah India membuat pedoman khusus mengenai aspek kualitas dan keamanan makanan siang. Misalnya, pemerintah memastikan menu makan siang yang bergizi dan seimbang dengan kualitas tinggi.

Protokol tersebut mencakup aturan khusus mengenai penyimpanan makanan, penanganan dan penyiapan makanan untuk mengurangi risiko kontaminasi. Guru juga harus mencicipi makan sebelumnya menyajikannya kepada siswa-siswi.

Selain itu, makanan yang diberikan anak harus dievaluasi dan mendapat sertifikasi dari Laboratorium Penelitian Pangan Pemerintah atau laboratorium lain yang terakreditas. Kemudian memperhatikan aspek kebersihan untuk juru masak maupun dapur sekolah.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...