Dolar AS Bisa Tembus Rp 17.000 Jika Harga Minyak dan Inflasi Naik

Ferrika Lukmana Sari
17 April 2024, 15:28
dolar
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Petugas menunjukkan uang pecahan kecil saat peluncuran Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, Senin (17/3/2024).
Button AI Summarize

Nilai tukar rupiah diprediksi bisa semakin melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan nilai tukar rupiah bisa menyentuh level Rp 17.000 per dolar AS pada tahun ini.

Ekonom Celios Nailul Huda melihat, peluang pelemahan rupiah tersebut bisa terjadi, jika eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah Meningkat. Hal ini juga akan berimbas pada kenaikan harga minyak dunia.

"Tekanan terhadap harga minyak akan membuat inflasi di beberapa negara akan tetap tinggi. Akibatnya bank sentral negara lain juga masih menahan suku bunga, termasuk The Fed Rate yang masih relatif tinggi," kata Nailul kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).

Akibatnya, rupiah semakin melemah terhadap tekanan global. Apalagi, secara psikologis, nilai tukar rupiah masih berpeluang ke level Rp 17.000 per dolar AS, jika dibebani kenaikan harga minyak dunia dan inflasi dalam negeri.

Senada dengan Nailul, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti juga menyoroti pelemahan rupiah terhadap kenaikan harga minyak dunia. Apalagi, ketergantung Indonesia terhadap impor minyak juga cukup tinggi.

"Selain itu, kebutuhan barang impor lain juga ada. Imporkan, dibayar pakai dolar AS, ini mendorong depresiasi rupiah ke dolar AS terus terjadi, karena keterbatasan supply dolar di Indonesia," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...