Sri Mulyani Bagikan Pengalaman RI Tangani Masalah Fiskal Saat Pandemi

Ferrika Lukmana Sari
22 April 2024, 17:54
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan pengalaman Indonesia menangani masalah fiskal saat pandemi Covid-19. Pengalaman itu ia bagikan saat menjadi panelis dalam acara bertajuk IMF Fiscal Forum di Amerika Serikat pada Senin (21/4).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalaman Indonesia menangani masalah fiskal saat pandemi Covid-19. Pengalaman itu ia bagikan saat menjadi panelis dalam acara bertajuk IMF Fiscal Forum di Amerika Serikat pada Senin (21/4).

Sri Mulyani menjadi panelis bersama First Deputy Managing Director IMF Gita Gopinath, Menteri Keuangan Chile Mario Marcel dan Director General for Economic and Financial Affairs, serta European Commission Maarten Verwey.

"Saya berbagi pengalaman Indonesia dalam menavigasikan tantangan fiskal yang cukup hebat, mulai dari krisis finansial di Asia Tenggara hingga pandemi Covid-19," kata Sri Mulyani dalam unggahan Instagramnya dikutip Senin (22/4).

Menurut Sri Mulyani, kondisi itu menguji kebijakan fiskal Indonesia, yang juga terus diuji hingga kini melalui beragam shock atau gonjangan ekonomi yang lain.

Salah satu upaya yang dilakukan melalui diskresi, berupa keputusan atau tindakan yang ditetapkan pemerintah untuk mengatasi masalah konkret yang terjadi.

"Berbicara mengenai kebijakan, tentu tidak bisa lepas dari diskresi. Di Indonesia, diskresi pun terjadi ketika krisis menghampiri," kata dia.

Perhitungan Defisit Fiskal Saat Covid-19

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mencontohkan, defisit yang diizinkan saat itu lebih dari 3% dalam satu tahun fiskal. Diskresi ini merupakan bentuk respons atas pandemi covid-19 yang terjadi.

Dalam kondisi ini, pemerintah hanya mengizinkan kebijakan ini berlaku selama tiga tahun. "Diskresi yang kita terapkan masih lebih ketat, hanya sampai 6% saja, ketika negara-negara lain di dunia mencapai 10% defisitnya," ujarnya.

Selain itu, aspek lain dari kebijakan pemerintah adalah keterbukaan. Kementerian Keuangan pun membagikan tradisi APBN #KiTa (Kinerja dan Fakta), di mana setiap bulannya, Sri Mulyani menyampaikan kinerja APBN kepada masyarakat luas.

"Terkait bagaimana implementasi kebijakan fiskal dan anggaran, berapa banyak penerimaan negara yang kita kumpulkan, serta berapa besar pengeluaran dari anggaran tersebut," katanya.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...