Kemenkeu: Jakarta Perlu Pembiayaan Kreatif untuk Jadi Kota Global

Ferrika Lukmana Sari
23 April 2024, 16:59
Jakarta
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Warga menaiki mobil wisata saat libur lebaran di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (11/4/2024). Berdasarkan data Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas pada Kamis (11/4) pagi, Monas sudah dikunjungi 5.616 wisatawan yang terdiri dari 4.539 orang dewasa, 1.053 anak, dan 24 wisatawan mancanegara untuk berwisata pada Lebaran hari kedua.
Button AI Summarize

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu memanfaatkan skema pembiayaan kreatif (creative financing) guna mendukung visi menjadi kota global.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, dengan neraca keuangan Jakarta yang baik, maka pembiayaan kreatif diperlukan untuk menopang anggaran pemerintah.

"Nanti Daerah Khusus Jakarta (DKJ), punya modal alternatif atau creative financing. Kebutuhan pembangunan begitu besar, tentu tidak cukup ditutupi APBN dan APBD," kata Luky dikutip dari Antara, Selasa (23/4).

Luky menjelaskan, bahwa pembiayaan kreatif dapat diperoleh dengan mengakses pinjaman daerah, obligasi daerah serta sukuk daerah. Namun pinjaman atau surat utang daerah ini tidak dapat diterbitkan oleh sembarangan Pemda.

Menurut Luky, hanya sejumlah Pemda yang bisa menerbitkan surat utang tersebut untuk mendukung pembangunan daerah, karena obligasi daerah harus dikeluarkan oleh Pemda yang memiliki kinerja keuangan yang baik.

"Namanya obligasi itu, kita jual surat berharga kepada investor. Investor nanti akan lihat kemampuan atau kredibilitas dari penerbit surat utang. DKI adalah salah satu calon Pemda yang punya modal untuk itu," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...