Bank Indonesia Ungkap 3 Skenario Penurunan Suku Bunga The Fed
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan tiga skenario potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed atau atau Fed Funds Rate (FFR).
FFR menjadi salah satu faktor penentu anggota dewan gubernur Bank Indonesia dalam mengambil keputusan suku bunga acuan.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, skenario penurunan suku bunga The Fed berdasarkan tiga probabilitas atau peluang dengan persentase di atas 75%, 50%-75% dan di bawah 50%.
“Kami membuat probabilitas untuk menakar dampak terhadap perekonomian Indonesia secara khusus,” ujar Perry dalam konferensi pers secara daring, Rabu (25/4).
Perry mengatakan, jika probabilitas di atas 75% menjadi titik dasar, maka angka 50%-75% diukur sebagai risiko. "Namun jika berada di bawah 50%, itu menjadi risiko paling rendah atau tail risk," ujarnya.
Berdasarkan perhitungan itu, Bank Indonesia memproyeksikan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin akan terjadi pada tahun ini. Ini merupakan skenario dengan probabilitas paling tinggi atau sekitar 75%.
“FFR akan turun sebesar 25 bps pada triwulan keempat 2024 yang kemungkinan turun pada desember 2024. Itu baseline risikonya,” ujarnya.
Skenario kedua, The Fed tidak akan menurunkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Penurunan diperkirakan baru akan dilakukan pada tahun depan dengan besaran sebesar 50 bps.
"Ini kemungkinan turun di triwulan I atau triwiulan II 2025," ujar Perry.
Skenario terakhir, suku bunga The Fed diproyeksikan turun sebesar 25 bps pada tahun depan. Ini merupakan skenario dengan probabilitas paling rendah.
"Itu lah probabilitas yang kami lakukan terkait bagaimana kami memitigasi risiko dan potensi kembali ke base line" kata Perry.