Bertemu Menkeu ASEAN, Sri Mulyani Bahas RFF dan Chiang Mai Initiative

 Zahwa Madjid
17 Mei 2024, 13:49
Sri Mulyani
Instagram/Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 membahas pembentukan fasilitas Rapid Financing Facility(RFF) dan reformasi Chiang Mai Initiative di Tbilisi, Georgia pada 4 Mei 2024 lalu.

Dalam hal ini, RFF memberikan bantuan keuangan konsesi cepat kepada negara-negara berpendapatan rendah (LICs) yang menghadapi kebutuhan neraca pembayaran yang mendesak.

“Kali ini membahas pembentukan fasilitas Rapid Financing Facility (RFF), reformasi Chiang Mai Initiative Multilateralization/CMIM, dan penguatan AMRO,” tulis Sri Mulyani dalam unggahan instagramnya pada Jumat (17/5).

Sri Mulyani pun menjelaskan sejarah Chiang Mai Initiative yang memiliki hubungan dengan kota Chiang Mai di Thailand dan merupakan salah satu kota tua pusat wisata dengan 40 candi.

Chiang Mai menjadi tonggak sejarah Chiang Mai Initiative pada Mei tahun 2000. Saat itu, digelar pertemuan tahunan Asia Development Bank - kelompok 10 negara ASEAN bertemu dengan negara partner utama Jepang, Cina, Hong Kong, dan Korea Selatan menjadi ASEAN plus 3.

Mereka menyepakati inisiatif pengaturan pertukaran (swap) antar mata uang ASEAN plus 3 oleh Bank Sentral untuk saling membantu terutama pada saat suatu negara menghadapi krisis seperti keuangan/mata uang.

“Sebagai latar belakang- tahun 2000 suasana di ASEAN dan Asia Timur masih porak poranda akibat dahsyatnya krisis ekonomi dan keuangan perbankan 1998 yang melanda terutama di Korea Selatan, Thailand dan Indonesia,” ujarnya

Chiang Mai Initiative (CMI) kemudian berkembang menjadi CMI Multilaterlisme dan pertemuan ini berhasil pengumpulan dana US$ 120 miliar pada tahun 2010. Lalu meningkat menjadi US$ 240 milyar pada 2012.

Dalam 25 tahun ini, kata Sri Mulyani, perkembangan ekonomi dan keuangan regional dan global dengan geopolitik yang makin kompleks, sehingga Indonesia perlu menyiapkan dan mempelajari berbagai kerja sama serta dinamika regional maupun global.

“Dunia terus berubah, makin dinamis dan tantangan lama maupun baru akan terus silih berdatangan. Generasi muda Indonesia harus terus memperkuat diri menjaga kepentingan bangsa dan negara, serta ikut menjaga perdamaian serta kerjasama kawasan dan dunia,” ujarnya.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...