Sri Mulyani Paparkan Strategi APBN untuk Anggaran Makan Siang Gratis
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan strategi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mengakomodasi makan siang gratis. Caranya dengan penguatan dan perbaikan anggaran.
"Kami terus mereformasi dari sisi perpajakan, memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, dan meningkatkan investasi di bidang digital," kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Jakarta, Kamis (30/5).
Semua langkah itu ia yakini dapat membuat proses penerapan program yang diusung presiden terpilih, Prabowo Subianto, dapat menjadi lebih pasti dan menutup celah korupsi.
Ia menyebut tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas sumber daya manusia yang baik. Hal serupa sedang Indonesia terapkan. Salah satunya dengan penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20%, kesehatan 6%, dan jaminan sosial 50% dari APBN.
Pemerintah juga mendorong sisi infrastruktur untuk mendukung produktivitas dan mobilitas masyarakat. "Jadi, mau itu dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan program makan siang atau makanan bergizi, itu semuanya tujuannya untuk memperbaiki SDM,” ucap Sri Mulyani.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) menargetkan defisit APBN 2025 pada rentang 2,45% sampai 2,82%.
Pendapatan negara dipatok pada kisaran 12,14% hingga 12,36 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara belanja negara diperkirakan di kisaran 14,59% hingga 15,18% dari PDB.