Bos BI Klaim Rupiah Masih Stabil Meski Sentuh Rp 16.300 per Dolar AS
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengklaim nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS masih sangat stabil dan menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terbaik di dunia.
Pernyataan Perry tersebut menanggapi kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi turun 30 poin atau 0,18% menjadi Rp 16.300 per dolar AS.
"Kan stabil. Dolar kan stabil terus. Itu salah satu yang terbaik di dunia. Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia," kata Perry saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/6).
Perry mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain, seperti won (Korea Selatan), peso (Filipina), baht (Thailand), dan yen (Jepang).
"(Rupiah) Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain sangat, lebih rendah dari negara lain. Depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil," kata Perry.
Menurut Perry, depresiasi rupiah terhadap dolar AS masih dalam posisi yang rendah karena Bank Indonesia juga terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar.
Sejumlah upaya yang dilakukan, yakni intervensi, kemudian penarikan portofolio asing, seperti saham dan obligasi ke dalam negeri. "Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi oleh Presiden," kata Perry.
Ketidakpastian Global Menghantui Semua Negara
Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi menilai kurs rupiah yang berada pada level Rp 16.200-Rp16.300 per dolar AS masih dalam posisi yang baik di tengah ketidakpastian global.
"Ya ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara, tapi menurut saya kalau masih di angka Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS masih posisi yang baik," kata Jokowi saat menghadiri HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6).
Menurut Jokowi, saat ini semua negara mengalami hal yang sama, yakni tertekannya nilai mata uang mereka terhadap dolar AS.