Impor Indonesia dari Israel Capai Rp 44,7 Miliar, Ini Daftar Barangnya
Indonesia mengimpor sejumlah barang dari Israel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia dari Israel mencapai US$ 2,76 juta pada Juni 2024. Nilai ini setara Rp 44,74 miliar (kurs: Rp 16.211 per dolar AS).
Meskipun begitu, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai impor barang Israel ke Indonesia terbilang masih sedikit.
"Impor asal Israel sangat kecil dibandingkan total impor Indonesia. Saking kecilnya, tidak berarti dibandingkan total impor," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/7).
Dia menjelaskan, impor produk Israel bahkan mengalami penurunan secara bulanan pada Juni 2024 yang mencapai US$ 2,7 juta. Penurunan tersebut mencapai 54% jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara secara tahunan, nilai impor Israel ke Indonesia mengalami peningkatan sebesar 53,7%. Tercatat nilai impor Israel ke Indonesia mencapai US$ 1,51 juta pada Juni 2024.
Komoditas Impor yang Dipasok dari Israel
Berdasarkan data dari BPS, komoditas yang paling banyak diimpor dari Israel adalah mesin atau perlengkapan listrik dan dan bagiannya. Nilai impor komoditas tersebut mencapai US$ 889.213.
Komoditas kedua yang paling banyak diimpor dari Israel yakni instrumen optik, fotografi, sinematografi dan medis. Nilai impor komoditas tersebut mencapai US$ 616.468 pada Juni 2024.
Selanjutnya, komoditas ketiga paling banyak diimpor dari Israel yaitu reaktor nuklir, ketel uap, dan barang mekanikal. Nilai impor komoditas tersebut mencapai US$ 374.527 pada Juni 2024.
Sebelumnya, BPS mencatat nilai impor Indonesia mencapai US$ 18,45 miliar pada Juni 2024. Impor terbesar Indonesia berasal dari Cina, terutama untuk produk non minyak dan gas (migas).
Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan realisasi impor tersebut turun sebesar 4,89% dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 7,58% secara tahunan (yoy).
"Secara bulanan, nilai impor kelompok nonmigas mengalami penurunan, sedangkan kelompok migas mengalami peningkatan. Sementara secara tahunan, nilai impor kelompok migas dan nonmigas mengalami peningkatan," kata Amalia.