Ekonomi Amerika Tumbuh Kuat 2,8% pada Kuartal II, Bunga The Fed Batal Turun?

Agustiyanti
26 Juli 2024, 07:17
ekonomi amerika, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Ilustrasi. Ekonomi AS tumbuh kuat pada kuartal kedua tahun ini.
Button AI Summarize

Amerika Serikat mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini mencapai 2,8%, melampaui  ekspektasi para ekonom maupun capaian kuartal I 2024. Data ekonomi AS menjadi salah satu penentu kebijakan suku bunga The Federal Reserve atau The Fed.

Mengutip CNBC, ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS mencapai 2,1%, setelah naik 1,4% pada kuartal pertama.

Berdasarkan data Departemen Perdagangan, aktivits ekonomi AS terutama didorong oleh konsumen yang kuat, belanja pemerintah, dan persediaan yang cukup besar. Belanja konsumen membantu mendorong angka pertumbuhan lebih tinggi, seperti halnya kontribusi dari investasi persediaan swasta dan investasi tetap nonperumahan.

Laporan Biro Analisis Ekonomi mencatat pengeluaran konsumsi pribadi meningkat menjadi 2,3%, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 1,5%. Baik pengeluaran jasa maupun barang mengalami peningkatan yang solid untuk kuartal tersebut.

Persediaan juga menjadi kontributor yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi AS tiga bulan terakhir, menambahkan 0,82 poin persentase ke total keuntungan. Pengeluaran pemerintah juga memberikan dorongan, yakni naik 3,9% di tingkat federal, termasuk lonjakan 5,2% dalam pengeluaran pertahanan.

Di sisi negatifnya, impor yang mengurangi PDB, melonjak 6,9%. Ini merupakan kenaikan kuartalan terbesar sejak Q1 tahun 2022 di tengah ekspor AS yang naik hanya 2%.

Kontrak berjangka pasar saham bergerak lebih tinggi setelah laporan tersebut sementara imbal hasil Treasury bergerak lebih rendah.

Kepala Ekonom di RSM Joseph Brusuelas menilai data terbaru ini cenderung mendukung gagasan bahwa ekonomi Amerika berada di tengah-tengah ledakan produktivitas yang dalam jangka menengah akan meningkatkan standar hidup di seluruh negeri.  Ini juga didukung Inflasi yang lebih rendah, lapangan kerja yang rendah, dan kenaikan upah riil.

Ada beberapa berita baik tentang inflasi AS. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran utama Federal Reserve dalam kebijakan suku bunga  tercatat  sebesar 2,6% untuk kuartal tersebut, turun dari kuartal I 2024 yang masih mencapai 3,4%. Inflasi inti atau di luar makanan yang menjadi indikator yang dilihat The Fed tercatat mencapai 2,9%, dibandingkan dengan kenaikan 3,7% pada periode sebelumnya.

Menteri Keuangan Janet Yellen melihat laporan PDB AS pada kuartal kedua sebagai penegasan bahwa kebijakan  yang ditempuh sudah sesuai untuk menuju pertumbuhan yang stabil dan inflasi yang menurun.

Namun di sisi lain, laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa tingkat tabungan pribadi terus melambat, pada 3,5% untuk kuartal tersebut, dibandingkan dengan 3,8% pada Q1. 

Sebuah laporan dari Philadelphia Federal Reserve menunjukkan tunggakan kartu kredit pada titik tertinggi sepanjang masa. Saldo utang bergulir juga mencapai titik tertinggi baru ketika bank melaporkan pengetatan standar kredit dan penurunan penerbitan kartu baru.

Namun, angka penjualan ritel terus meningkat yang menunjukkan bahwa konsumen mampu mengatasi hambatan suku bunga tinggi dan inflasi yang terus-menerus.

Ada juga tekanan di pasar perumahan: Penjualan menurun sementara harga rumah terus meningkat, yang membuat pembeli rumah pertama kali stres.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil saat mereka bertemu minggu depan, meskipun inflasi menunjukkan penurunan. Para pembuat kebijakan telah berhati-hati tentang kapan mereka akan mulai menurunkan suku bunga, meskipun komentar baru-baru ini menunjukkan lebih banyak keinginan untuk mulai melonggarkan kebijakan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...