Mitigasi Ketidakpastian Global, Bos BI Serukan Tiga Hal kepada Negara Maju

Rahayu Subekti
29 Juli 2024, 08:36
bi, bank indonesia, negara maju, ketidakpastian global, ekonomi global
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). KSSK melaporkan hasil rapat berkala KSSK I Tahun 2024 bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap stabil di tengah risiko pelambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global karena didukung kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resiliensi dan sinergi serta koordinasi dari seluruh komponen KS
Button AI Summarize

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyerukan sejumlah hal yang dapat dilakukan oleh negara-negara maju dalam memitigasi dampak dari ketidakpastian global yang membuat negara berkembang memiliki keterbatasan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Hal tersebut ia sampaikan pada pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 di Brazil pada Kamis-Jumat 25-26 Juli 2024.

"Ketidakpastian global, seperti divergensi kebijakan moneter dan tingginya utang publik di beberapa negara maju telah berdampak pada terbatasnya kemampuan negara berkembang dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi," kata Perry dikutip Senin (29/7).

Untuk itu, Perry menyerukan agar negara maju melakukan langkah-langkah untuk mengatasi spillover tantangan global terhadap negara berkembang.

Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu memperkuat transparansi kebijakan moneter untuk memberikan kejelasan respons dan arah kebijakan bagi pelaku di sektor keuangan, menjaga persepsi, dan meredakan reaksi pasar sehingga dapat memperkuat stabilitas global.

Kedua, menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat utang yang berlebihan dan menerapkan kebijakan fiskal berkelanjutan yang lebih hati-hati. Ketiga, memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan moneter, serta reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas.

Dalam pertemuan tersebut, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota G20 sependapat bahwa perekonomian global tumbuh resilien. Hanya saja masih dibayangi oleh ketidakpastian yang berpotensi mengganggu prospek pertumbuhan jangka menengah.

Oleh karena itu, G20 sepakat untuk mengoptimalkan kerja sama internasional. Bank Indonesia menekankan pentingnya koordinasi kebijakan dalam mengatasi tantangan global.

Di sektor keuangan, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral memandang ketahanan sistem keuangan global tetap terjaga ditopang regulasi dan pengawasan yang solid.

Ke depan, BI memandang upaya memperkuat ketahanan di sisi operasional perlu terus menjadi perhatian sejalan dengan semakin tingginya penggunaan teknologi digital.

Perry juga menggarisbawahi pentingnya asesmen risiko yang komprehensif, tata kelola yang baik, perencanaan penanganan dan pemulihan insiden siber yang efektif. Selain itu juga ketersediaan teknologi dan infrastruktur yang mampu mitigasi risiko.

Indonesia juga menyambut baik kemajuan G20 Global Partnership for Financial Inclusion atau GPFI dalam mendorong kemajuan inklusi ekonomi dan keuangan. Indonesia menyampaikan pada Presidensi Indonesia 2022, Bank Indonesia menekankan tiga pendekatan untuk mendorong inklusi keuangan.

Pendekatan pertama yaitu meningkatkan akses dan penggunaan produk dan layanan keuangan untuk mengembangkan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk melalui literasi keuangan dan perlindungan konsumen.

Lalu pendekatan kedua yaitu implementasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong likuiditas penyaluran kredit yang dikoordinasikan dengan kebijakan fiskal. Pendekatan ketiga yakni digitalisasi sistem pembayaran dengan dukungan infrastruktur keuangan digital serta kerjasama sistem pembayaran antarnegara.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...