Rupiah Menguat di Level 16.100 per Dolar AS Imbas Buruknya Data Ekonomi Amerika
Sejumlah ekonom memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi menguat pada hari ini. Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong memperkirakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah.
“Potensi penguatan ini setelah dolar AS melemah tajam usai data tenaga kerja AS NFP yang jauh lebih lemah dari perkiraan,” kara Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (5/8).
Berdasarkan data Bloomberg , rupiah dibuka menguat 24 poin di level 16.176 per dolar AS dibandingkan penutupan pekan lalu. Rupiah bergerak semakin menguat ke level 16.153 per dolar AS hingga pukul 09.15 WIB.
Meskipun begitu, Lukman memastikan penguatan rupiah terhadap dolar AS akan terbatas karena eskalasi Timur Tengah. Selain itu, ia menyebut investor juga menantikan data produk domestik bruto atau PDB Indonesia pada kuartal II 2024 yang dirilis siang ini.
“Rupiah hari ini proyeksinya berkisar pada level Rp 16.125 hingga Rp 16.225 dolar AS,” ujar Lukman.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga memproyeksikan rupiah akan melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS hari ini. Hal itu dikarenakan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kemungkinan pelambatan di AS.
Ariston menjelaskan, data tenaga kerja AS Juli 2024 versi pemerintah yang dirilis akhir pekan lalu seperti non farm payrolls, tingkat pengangguran, dan tingkat upah per jam dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar. Hal ini diperburuk dengan pelemahan data ekonomi AS yang dirilis sebelumnya seperti data PMI manufaktur, data harga rumah, dan lainnya.
“Ini memberikan sentimen negatif ke dolar AS karena membuka peluang pemangkasan suku bunga AS lebih besar ke depannya,” kata Ariston.
Menurut Ariston, indeks dolar AS berada pada kisaran 103,07 yang jauh di bawah pergerakan Jumat pekan lalu yang berada pada kisaran 104,40. Ariston mengatakan, peluang penguatan rupiah berada pada kisaran Rp 16.100 per dolar AS pada hari ini dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.200 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana turut memproyeksikan penguatan rupiah pagi ini. “Semoga terapresiasi cukup kuat di hari ini, antara Rp 16.040 hingga Rp 16.240 per dolar AS,” ujar Fikri.
Fikri juga mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada hari ini juga bisa berdampak positif. Fikri mengharapkan PDB Indonesia pada kuartal II 2024 bisa terjaga pada angka 4,95% secara tahunan.