Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan Meski Dibuka Melemah Hari ini
Pergerakan nilai tukar rupiah menguat tajam terhadap dolar AS pada Rabu (7/8). Rupiah ditutup menguat 129 poin pada level Rp 16.035 per dolar AS pada pergerakan pasar kemarin.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan ada sentimen positif dari ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS yang masih terjaga. Ia memproyeksikan rupiah berpeluang menguat lagi hari ini.
“Penguatan rupiah bisa berpotensi ke arah Rp 16.000 hingga Rp 15.980 per dolar AS dengan resisten pada kisaran Rp 16.100 per dolar AS,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (8/8).
Ariston mengatakan pernyataan Deputi Gubernur Bank Sentral Jepang, Shinichi Uchida pada Rabu (7/8) menjadi pemicu penguatan sentimen aset berisiko.
“Uchida menjelaskan bahwa Bank sentral Jepang berniat mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter di saat pasar modal dan keuangan Jepang dan global yang masih sangat volatile,” kata Ariston
Ariston menyebut, pernyataan Uchida mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko. Sebelumnya, pelaku pasar berusaha mengembalikan pinjaman yen karena bunganya naik dengan melepas aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg hari ini pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah berada pada level Rp 15.983. Angka tersebut menunjukan penurunan 51,50 poin atau sebesar 0,32%.
Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan hal yang berbeda. Fikri memperkirakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini berpeluang terdepresiasi pada kisaran Rp 15.980 hingga Rp 16.180 per dolar AS.
“Peluang depresiasi rupiah hari ini karena penguatan DXY tadi malam seiring dengan berkurangnya kekhawatiran resesi di AS." kata Fikri.
Di sisi lain, pengamat komoditas dan pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi hari ini. Hal itu dengan kecenderungan melemah terbatas di tengah sentimen di pasar yang kembali risk off.
“Kisaran rupiah hari berada pada level Rp 16.000 per dolar AS hingga Rp 16.100,” ujar Lukman.