Ekspor RI Capai US$ 22,21 Miliar pada Juli 2024, Terbesar dari Sektor Tambang

Rahayu Subekti
15 Agustus 2024, 13:18
ekspor
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/8/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada semester I 2024 tumbuhn 5,08 persen.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 22,21 miliar pada Juli 2024.  Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti menyebut, nilai ekspor tersebut naik 6,55% dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 6,46% dibandingkan Juli 2023.

“Penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan adalah sektor pertambangan dan lainnya, sementara secara tahunan adalah sektor industri pengolahan,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8).

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Juli 2024 naik 1,01% dibanding periode yang sama 2023. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 10,55% pada Januari-Juli 2024.

Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$20,79 miliar pada Juli 2024 atau naik 5,98% dibanding Juni 2024. “Ekspor nonmigas ini juga naik 5,87% jika dibanding ekspor nonmigas pada Juli 2023,” ujar Amalia.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Juli 2024 mencapai US$147,30 miliar atau turun 1,47% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$137,98 miliar atau turun 1,75%.

Ekspor Komoditas Unggulan RI

Amalia mengungkapkan, kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia berasal dari batubara, besi, baja, minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya. “Nilai ekspor komoditas tersebut memberikan kontribusi sekitar 28,43% dari total ekspor non migas Indonesia,” kata Amalia.

Dia menuturkan, nilai ekspor ketiga komoditas unggulan tersebut mengalami penurunan pada periode Juli 2024. Nilai ekspor batubara turun 0,07% secara bulanan dan 2,49% secara tahunan.

Sementara nilai ekspor besi dan baja turun 3,28% secara bulanan dan 8,07% penurunannya secara tahunan. Lalu nilai ekspor CPO dan turunannya mengalami penurunan 36,37% secara bulanan dan turun 39,22% secara tahunan. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...