Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 7% untuk Jadi Negara Maju

Andi M. Arief
16 Agustus 2024, 19:53
sri mulyani, pertumbuhan ekonomi.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu tumbuh 7% per tahun untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah alias middle income trap.

Pertumbuhan ekonomi di kisaran 7% akan dapat mendongkrak pendapatan per kapita nasional menjadi US$ 30.300 per tahun pada 2045.

Selain itu, populasi Indonesia diprediksi 324 juta pada 2045. Masyarakat usia produktif diperkirakan 65%, dengan segmen kelas menengah 70%.

"Angka itu akan membuat Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar kelima dunia dan menjadi motor penggerak ekonomi dunia," kata Sri Mulyani di kantornya, Jumat (16/8).

Sri Mulyani mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis industri bernilai tambah. Sebab, kontribusi sektor manufaktur ke perekonomian dalam tren pelemahan.

Kontribusi sektor manufaktur ke perekonomian mencapai puncaknya pada pemerintahan Presiden Soeharto periode terakhir yakni 26,5%. Angka ini konsisten melandai hingga menjadi 18,9% tahun lalu.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis industri bernilai tambah, pendidikan perlu ditingkatkan untuk menggenjot Sumber Daya Manusia alias SDM. "Banyak strategi untuk meningkatkan produktivitas peningkatan kualitas SDM di sektor pendidikan, pelatihan, teknologi, dan riset," katanya.

Sebelumnya, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Priyanto Rahmatullah mengatakan implementasi ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim diprediksi dapat mendorong pertumbuhan rata-rata Produk Domestik Bruto alias PDB Indonesia 6,25% pada 2025 - 2045.

Menurut dia, kebijakan ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim juga dapat membawa Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Pemerintah juga tengah mendorong ekonomi sirkular atau pemanfaatan ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan pengurangan limbah.

Priyanto mengatakan, arah pembangunan Indonesia dalam 20 tahun kemudian memasukkan ekonomi hijau. Indonesia sudah mencantumkan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

"Penurunan gas rumah kaca menuju net zero emission menjadi salah satu sasaran dalam Visi Indonesia 2045," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...