Penguatan Rupiah Terhambat, Imbas Memanasnya Kondisi Politik Indonesia?

Rahayu Subekti
22 Agustus 2024, 18:19
rupiah, nilai tukar, dolar as, airlangga
ANTARA FOTO/Yudi Manar/tom.
Petugas melayani warga yang menukar uang pecahan di mobil kas keliling Bank Indonesia di Medan, Sumatera Utara, Jumat (16/8/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Penguatan rupiah pada hari ini mengalami hambatan. Pada perdagangan sore ini  terpantau mata uang rupiah ditutup melemah 100,5 poin pada level Rp 15.600 per dolar Amerika Serikat. Padahal, sebelumnya rupiah sempat menguat ke level Rp 15.400 per dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hanya merespons singkat terkait kondisi rupiah tersebut dan hubungannya dengan demonstrasi besar di sejumlah kota yang sejak pagi berlangsung. “Kita tunggu saja,” katanya saat ditemui di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/8).

Ia juga tidak memberikan jawaban secara konkret terkait prospek penguatan rupiah.  Airlangga hanya mengacungkan jempol kepada awak media.

Dalam kesempatan berbeda, ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pelemahan rupiah bukan sepenuhnya disebabkan adanya demonstrasi dan kondisi politik Indonesia yang memanas. Pelemahannya justru tidak terlepas dari respons pasar terkait kondisi perekonomian global seperti Amerika Serikat.

Meskipun peluang pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), mengalami peningkatan, namun di saat bersamaan terjadi kekhawatiran terjadi resesi di negara tersebut.

Di sisi lain, Yusuf mengatakan perekonomian Cina juga tidak mengalami banyak perubahan. “Lesunya perekonomian Tiongkok memberikan dampak terhadap optimisme pasar keuangan terkait prospek perekonomian negara itu,” ujarnya

Dengan ketidakpastian yang muncul akibat prospek perekonomian dua negara penggerak ekonomi global tersebut, Yusuf berpendapat investor saat ini relatif mencari penempatan dana yang relatif aman. Mata uang dolar AS masih menjadi incaran atau tujuan utama investor dalam menempatkan aset saat ini. 

Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...