Airlangga Bertemu Pengusaha di Kanada, Bahas Hilirisasi hingga Kelas Menengah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja selama beberapa hari ke Vancouver, Kanada pada akhir Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, Airlangga bertemu pengusaha di Kanada membahas hilirisasi hingga persoalan kelas menengah,
Airlangga menjajaki peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia dengan Kanada. Khususnya di wilayah Provinsi British Columbia yang berada di bagian barat Kanada atau dekat Asia Pasifik.
Pada pertemuan tersebut, Airlangga menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global. "Ekonomi Indonesia tumbuh kuat didukung oleh peningkatan daya saing, Inflasi yang terkendali dan kualitas pertumbuhan ekonomi yang terus membaik,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu (1/9).
Airlangga juga menjelaskan mengenai berbagai isu strategis yang akan menjadi tantangan ekonomi ke depan seperti bonus demografi dan upaya keluar dari middle income trap, tentang transisi energi dan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan ekonomi digital.
Kemudian tantangan Digital Economy Framework Agreement (DEFA), hilirisasi industri sampai urusan critical minerals dengan Amerika Serikat (AS) dan Cina. Hingga persoalan mengenai kelas menengah Indonesia dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Ia juga mengemukakan prestasi Indonesia dalam hal ekonomi digital dalam pertemuan tersebut. “Di bidang ekonomi digital, Indonesia menjadi pemain utama startup di ASEAN dan menduduki ranking ke-6 dunia, dengan startup inovatif terbanyak atau ranking ke-1 di ASEAN,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menjelaskan mengenai Peta Kerjasama Ekonomi Internasional Indonesia, mulai dari kerja sama multilateral G20, regional ASEAN, kerja sama Asia-Pacific Economic Cooperation, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement, Indonesia–Canada Union Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Selain itu, ada skema kerja sama kawasan di Asia Pasifik yaitu Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership, The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) dan Indo Pacific Economic Framework.
Progres Keanggotaan RI di OECD
Dia menyinggung perkembangan proses aksesi Indonesia untuk menjadi negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD. Termasuk pembahasan mengenai Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CP-TTP).
“Indonesia telah menyatakan keinginan untuk bergabung ke CP-TPP dan mengambil pengalaman dari Inggris yang baru saja bergabung ke CP-TPP,” kata Airlangga.
Untuk mendorong percepatan aksesi OECD, dia memastikan pembentukan tim nasional bersama kementerian dan lembaga. Tim nasional tersebut dibentuk untuk melakukan self-assessment dan menyampaikan initial memorandum yang menggambarkan kesesuaian standar Indonesia dibandingkan OECD.
Diaspora Indonesia yang diwakili Luthfi Doffier dan Matthew Riyanto dari Canada-Indonesia Chamber of Commerce menyampaikan dukungan dengan memastikan apa saja yang diperlukan pemerintah Indonesia dari para Diaspora. Khususnya agar kerja sama dengan Kanada meningkat.
Monica Khoe dari Indigo Prima menyampaikan bahwa beberapa produk agro Indonesia yang kelebihan pasokan hingga harga turun dan pentingnya logistik yang efisien untuk menekan biaya logistik. Sedangkan Erick Gunawan dari Persatuan Mahasiswa Indonesia di Kanada menanyakan terkait pertumbuhan populasi Indonesia dan upaya menuju Indonesia Emas 2045.