Sri Mulyani: APBN Berperan Penting dalam Pembangunan RS dan Fakultas Kedokteran
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri peresmian Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais pada Jumat (30/8). Dalam unggahan instagram pribadinya, dia mengungkapkan pentingnya anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam mendukung fasilitas kesehatan.
“APBN bekerja keras dan berperan penting untuk pembangunan rumah sakit, baik itu rumah sakit pusat dan RSUD hingga puskemas dan posyandu,” tulis Sri Mulyani.
Bendahara negara itu juga mengungkapkan peran penting APBN untuk membeli peralatan kesehatan, pembangunan universitas dan fakultas kedokteran. Kemudian untuk membantu beasiswa ribuan dokter.
APBN juga digunakan untuk meringankan biaya operasional kesehatan. “Ini termasuk gaji tenaga kesehatan dan membayar iuran BPJS Kesehatan bagi lebih 98 juta rakyat yang tidak mampu,” ujar Sri Mulyani.
Untuk itu, APBN harus terus dijaga dengan sehat, kuat dan disiplin agar terus berkelanjutan. Sri Mulyani mengaku senang melihat pembangunan rumah sakit dan peralatan canggih di berbagai lokasi rumah sakit di Indonesia.
“Semoga dapat meningkatkan pelayanan dan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat. Yuk kita perbaiki secara bertahap dan bangun terus sistem kesehatan Indonesia yang andal berkualitas dan sehat, semua dapat berkontribusi memperbaiki dan membangun Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Jokowi Dorong Penggunaan Anggaran yang Tepat
Dalam peresmian gedung pelayanan Kanker Ibu dan Anak RSK Dharmais, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat. Hal itu perlu dilakukan agar bisa menciptakan fasilitas kesehatan yang berkualitas tinggi.
“Pemerintah berinvestasi mengeluarkan anggaran tidak ada masalah, asal anggaran itu betul-betul tepat sasaran, bisa menyelesaikan persoalan-persoalan pelayanan kesehatan, terutama kanker bagi ibu, bagi anak-anak kita,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan anggaran yang digunakan untuk pembangunan gedung dan penyediaan peralatan medis tidak sedikit. Bahkan, pembangunan gedung tersebut membutuhkan biaya Rp 427 miliar dan pengadaan peralatan rumah sakit Rp 313 miliar.
“Plus masih untuk sumber daya manusia sebesar Rp 37 miliar. Tolong dijumlahkan berapa tadi? Sangat besar sekali,” kata Jokowi.