IHSG Diprediksi Fluktuatif, Saham AALI, ASII dan UNTR Bisa Jadi Pilihan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif pada rentang area 7.650-7.700 pada perdagangan Jumat (6/9). Kinerja bursa hari ini akan dipengaruhi data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta cadangan devisa Indonesia.
Phintraco Sekuritas menilai fokus pasar pada saat ini akan tertuju pada data ekonomi AS seperti data Non-Farm Payrolls (NFP) dan klaim jumlah pengangguran yang dirilis pada Jumat (6/9).
Non Farm Payroll (NFP) adalah data tingkat ketenagakerjaan di AS selain dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit. Data ini sering menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi di AS.
Selain itu, perhatian pasar juga akan tertuju pada estimasi ketiga produk domestik bruto (PDB) untuk kawasan Eropa di kuartal kedua 2024, yang diperkirakan akan tumbuh terbatas menjadi 0,60% secara tahunan atau year on year (yoy) dari 0,50% yoy pada kuartal sebelumnya.
"Sementara dari dalam negeri, pasar menantikan rilis data cadangan devisa untuk bulan Agustus 2024," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya dikutip pada Jumat (6/9).
Tercatat cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 145,40 miliar pada Juli 2024. Nilai ini setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah, atau jauh melebihi standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Rekomendasi Saham Pilihan
Dengan kondisi itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT BFI Finance Tbk (BFIN).
Sementara itu, MNC Sekuritas waspadai pergerakan IHSG secara break support di 7.547, karena IHSG akan mengarah ke 7.371-7.460 sebagai area koreksi. Break support adalah kondisi ketika harga saham melewati tingkat resistance atau support dengan volume perdagangan yang tinggi.
MNC Sekuritas merekomendasikan investor untuk membeli saham pada harga rendah atau buy on weakness untuk saham PT Astra International Indonesia Tbk (ASII) di rentang 4.870-5.050. Lalu buy on weakness untuk saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di rentang 2.640-2.720
Adapun rekomendasi selanjutnya untuk buy on weakness adalah saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan rentang 4.000-4.030. Kemudian pembelian saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rentang 26.450-27.350