Sri Mulyani Sebut Penurunan Suku Bunga The Fed Sudah Sesuai Harapan

Rahayu Subekti
19 September 2024, 15:20
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat menjadi pembicara utama pada acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024). Dalam paparannya ia menjelaskan bahwa Pemerintah berupaya untuk menggunakan berbagai instrumen fiskal serta mendorong peran sektor swasta dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akhirnya memangkas suku bunga suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%-5,0%. Hal ini berdasarkan keputusan rapat Federal Open Market Committee atau FOMC yang diumumkan pagi dini hari ini. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai langkah yang diambil The Fed tersebut sudah sangat dinanti. “Penurunan ini adalah langkah yang memang kita harapkan,” kata Sri Mulyani saat ditemui di gedung DPR, Kamis (19/9).

Sri Mulyani berharap pemangkasan tersebut bisa berdampak positif untuk Amerika Serikat. Tak hanya itu, dia juga berharap dampak yang positif juga bisa terasa di seluruh dunia setelah selama ini suku bunga The Fed bertengger pada level yang cukup tinggi.

Sebab, Sri Mulyani menilai kondisi higher for longer atau sikap bank sentral menjaga suku bunga pada level tinggi menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan dampak sangat besar. “Khususnya berdampak terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang,” ujar Sri Mulyani.

Pemangkasan Suku Bunga The Fed di Atas Ekspektasi

Pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps ternyata di atas ekspektasi pasar. Sebab, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan ini hanya berkisar 25 bps.

Dikutip dari Bloomberg. pemangkasan suku bunga The Fed juga merupakan yang pertama kali sejak 2020. Gubernur The Fed Jerome Powell bilang keputusan ini mencerminkan keyakinan The Fed yang semakin besar terkait penyesuian suku bunga. 

“Hal ini mencerminkan keyakinan kami yang semakin besar terkait penyesuaian yang tepat terhadap sikap kebijakan kami, kekuatan pasar tenaga kerja dapat dipertahankan dalam konteks pertumbuhan moderat dan inflasi yang bergerak turun secara berkelanjutan ke 2%,” kata Powell. 

Keputusan The Fed tersebut dipastikan akan memengaruhi suku bunga pinjaman bank komersial AS kepada konsumen. Begitu juga kepada biaya pinjaman mulai dari hipotek hingga kartu kredit.

The Fed terakhir kali menurunkan suku bunga pada 16 Maret 2020 karena ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Selanjutnya, The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022 saat inflasi Negeri Paman Sam mencapai level tertinggi dalam 40 tahun. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...