Rupiah Paling Loyo di Asia Pagi Ini, Mendekati 15.700 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah melemah mendekati level 15.700 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Senin (7/10). Sejumlah analis memproyeksikan rupiah melemah sepanjang hari ini tertekan penguatan dolar AS imbas memanasnya konflik di Timur Tengah.
Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 1,28% ke level 15.682 per dolar AS hingga pukul 09.39 WIB. Sejumlah mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 1,23%, Yuan Cina 0,11%, rupe India 0,01%, baht Thailand 0,44%, dan peso Filipina 0,61%. Di sisi lain, yen Jepang menguat 0,22% dan dolar Singapura 0,06%.
"Indeks dolar AS terlihat bergerak menguat di kisaran 102.40-an pagi ini, di Jumat pagi masih di kisaran 101.70-an,” ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (7/10).
Ia menjelaskan, dolar AS yang menguat juga didukung data lapangan kerja AS yang dirilis Jumat (4/10). Data nonfarm payrolls AS itu menunjukkan kondisi ketenagakerjaan AS masih solid dengan tambahan lapangan kerja mencapai 245 ribu pada September 2024.
Ariston menilai kondisi tersebut bisa mendorong Federal Reserve atau The Fed untuk mengurungkan kebijakan pemangkasan suku bunga yang lebih besar.
Selain data terbaru Amerika Serikat, menurut dia, ketegangan di Timur Tengah yang belakangan meningkat juga menjadi pendorong penguatan dolar AS. Konflik kelihatannya terus berlanjut dengan Israel diketahui menyusun rencana untuk melakukan penyerangan, apalagi setelah negaranya kembali diserang oleh Iran.
“Rupiah bisa bergerak melemah ke arah Rp 15.580 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.430 hari ini,” ujar Ariston.
Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong turut memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Ia juga menilai data tenaga kerja AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan dan konflik di Timur Tengah juga masih menekan mata uang beresiko seperti rupiah.
Lukman melihat, investor juga masih menantikan data cadangan devisa Indonesia pada hari ini. “Rupiah akan berada pada level Rp 15.500 per dolar AS hingga Rp 15.700 per dolar AS,” kata Lukman.