Apakah The Fed Masih akan Agresif Menurunkan Suku Bunga?
Mayoritas pejabat Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve mendukung pemangkasan suku bunga 50 bps untuk memulai perubahan ke arah kebijakan moneter yang lebih longgar pada rapat September. Namun, mereka sepakat bahwa kenaikan tersebut tidak akan mengikat The Fed untuk menurunkan suku bunga secara agresif di masa mendatang.
Hal tersebut terangkum dalam risalah rapat kebijakan The Fed selama dua hari pada September yang baru dirilis Rabu (8/10). Risalah tersebut memberikan perincian lebih lanjut tentang perbedaan opini di dalam Fed saat para pembuat kebijakan menyetujui pemotongan suku bunga.
Dalam rapat The Fed bulan lalu, hanya ada satu perbedaan pendapat terkait pemangkasan 50 bps yakni dari anggota Dewan Gubernur Michelle Bowman. Namun, risalah rapat menyebutkan bahwa beberapa peserta sebesarnya hanya mendukung pemotongan 25 bps, sedangkan beberapa lainnya mengindikasikan setuju untuk memangkas 50 bps.
"Risalah tersebut menggambarkan gambaran yang sedikit lebih hati-hati tentang pendekatan Fed terhadap pemotongan suku bunga," ujar Oliver Allen, ekonom senior AS di Pantheon Macroeconomics.
Pada akhirnya, sebagian anggota yang awalnya menduku kenaikan 25 bps menyetujui pemangkasan suku bunga yang lebih besar sebagai cara untuk mengejar seberapa cepat inflasi telah turun .
Gubernur The Fed Jerome Powell telah memperjelas komitmennya untuk mencoba mempertahankan tingkat pengangguran yang rendah, dan dalam konferensi persnya setelah pertemuan September.Ia menyebut pemotongan suku bunga sebagai awal yang "kuat" untuk pelonggaran kebijakan.
"Beberapa peserta mencatat bahwa isu yang lebih penting adalah"jalur keseluruhan normalisasi kebijakan, bukan jumlah spesifik pelonggaran awal pada pertemuan ini," kata Powell.
Hanya 12 dari 19 pembuat kebijakan Fed yang memberikan suara pada pertemuan tertentu, dengan tujuh presiden bank sentral berpartisipasi dalam debat tanpa hak suara. Pendukung pemotongan 5o bps poin menyadari bahwa kalibrasi ulang sikap kebijakan moneter tersebut akan mulai menyelaraskannya dengan indikator inflasi dan pasar tenaga kerja terkini.
The Fed menurunkan suku bunga acuan ke kisaran 4,75% hingga 5,00% dari kisaran 5,25% hingga 5,50% yang telah dipertahankannya sejak Juli 2023. The Fed kemungkinan akan melanjutkan penurunan tetapi dengan besaran yang lebih kecil yakni 25 bps.
Inflasi di AS telah turun tajam dari level tinggi yang terlihat pada tahun 2022 dan 2023, dan menurut beberapa ukuran mendekati target Fed sebesar 2% meskipun ekonomi tetap relatif kuat.