Wamenkeu Anggito: Besaran Dana Kelolaan Danantara Bakal Diumumkan Prabowo
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu meyakini nilai dana kelolaan atau Asset Under Management (AuM) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dari dana investasi nasional, termasuk di BUMN bakal menyaingi negara-negara maju.
Rencananya, besaran dana kelolaan Danantara bakal diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto. "Nanti akan diumumkan oleh presiden berapa dana yang kita kumpulkan dari saham kita, capital (modal) kita di Pertamina, di PLN, di BUMN-BUMN, dana pensiun dan sebagainya," ujar Anggito di Yogyakarta, Senin (28/10).
Menurut Anggito, hampir semua negara yang melakukan konsolidasi seluruh aset keuangan maupun investasi pemerintah mampu meningkatkan keuangan negara menjadi lebih besar.
"Hampir semua negara-negara yang mengonsolidasikan keuangannya, itu mampu untuk me-leverage, artinya, bisa menggunakan untuk menambah dana," kata dia.
Norwegia Berhasil Konsolidasi Aset Keuangan
Dia menyebut Norwegia menempati urutan pertama negara yang berhasil mengonsolidasikan aset keuangannya. Melalui Norges Bank Investment Management (NBIM), negara itu mampu mengumpulkan dana kelolaan mencapai US$ 1.700 miliar.
Berikutnya dana kelolaan China Development Bank mencapai US$ 1.240 miliar, Abu Dhabi Investment Authority US$ 993 miliar dan Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi US$ 847 miliar.
Kemudian Qatar Investment Authority US$ 765 miliar, National Wealth Fund (NWF) Rusia US$ 510 miliar, Temasek milik Singapura US$ 332 miliar, Kuwait Fund for Arab Economic Development US$ 302 miliar dan Khazanah milik Malaysia US$ 30 miliar. "Nah, Indonesia di antara, tengah-tengah," ujar dia.
Anggito menegaskan bahwa dana kelolaan Danantara bukan untuk dibelanjakan karena sifatnya nontunai, akan tetapi bisa digunakan untuk menambah dana, dan mampu menarik investasi dari luar dalam jumlah yang cukup besar.
"Jadi ini dana yang tidak liquid, tapi kalau kita kumpulkan kan kita menjadi super holding yang solvent, yang bisa menarik dana dari yang lain, jadi ini yang nanti akan membiayai proyek-proyek strategis," ujar dia.
Danantara Diketuai Muliaman Hadad
BP Investasi Danantara diketuai oleh Muliaman Darmansyah Hadad, sementara Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang bertindak sebagai wakil kepala instansi yang baru dibentuk Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024. Muliaman menyampaikan bahwa lembaga tersebut memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dengan Kementerian BUMN.
Ia menyatakan bahwa pembentukan badan ini merupakan bentuk komitmen Prabowo dalam mengoptimalkan pengelolaan investasi negara agar dapat lebih terpadu dan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.
Nantinya, BP Investasi Danantara menjadi lembaga pengelola investasi di Indonesia ini bakal diluncurkan Prabowo pada 8 November 2024.