Sri Mulyani Klaim Pertumbuhan Ekonomi Saat Ini Mampu Turunkan Tingkat Kemiskinan

Rahayu Subekti
13 November 2024, 17:52
Warga mengumpulkan barang bekas di kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024). Tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia merosot tajam dalam 10 tahun terakhir, dari sebelumnya di level 7,9% dari total penduduk pada 2014, kini tersi
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt.
Warga mengumpulkan barang bekas di kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024). Tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia merosot tajam dalam 10 tahun terakhir, dari sebelumnya di level 7,9% dari total penduduk pada 2014, kini tersisa 0,8% pada 2024.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim pertumbuhan ekonomi saat ini mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi juga mampu memperbaiki ketimpangan.

"Kemiskinan turun sekarang di level 9,03% (per Agustus 2024)," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (13/11).

Tingkat kemiskinan ini turun jika dibandingkan pada 2019. Dia menyebut, sebelum pandemi Covid-19, tingkat kemiskinan berada pada level 9,41%. "Ini berarti telah terjadi perbaikan. Kita telah kembali di bawah level prapandemi," ujar Sri Mulyani.

Meskipun terjadi penurunan tingkat kemiskinan, jumlah orang miskin per Agustus 2024 tercatat bertambah sekitar 80 ribu orang. Totalnya mencapai 25,22 juta orang.

Sri Mulyani menyampaikan, bertambahnya jumlah penduduk miskin ini karena laju pertumbuhan penduduk. "Kalau dilihat dari jumlah orangnya memang kelihatan 25,22 juta orang karena dari 2019 sampai 2024 terjadi pertumbuhan penduduk Indonesia," kata Sri Mulyani.

Selain angka kemiskinan membaik, Sri Mulyani mengatakan rasio gini pada Agustus 2024 berada di level 0,379. Angka ini turun dibandingkan pada 2019, yakni 0,382. "Rasio gini kita sudah membaik bahkan sebelum pandemi," ujarnya. 

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2024

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah level 5% pada kuartal III 2024. Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut ekonomi Indonesia hanya 4,95% secara tahunan.

Angka ini paling rendah sejak kuartal IV 2023. "Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan ini sejalan dengan pola musiman seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yaitu pertumbuhan pada triwulan III lebih rendah daripada triwulan II." ujar Amalia.

Sedangkan pada Januari hingga September 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03%. Dari sisi lapangan usaha, penyumbang utama dari pertumbuhan ekonomi periode ini adalah industri pengolahan, sektor konstruksi, perdagangan, serta informasi dan komunikasi.

Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...