Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan Bank Indonesia
Nilai tukar rupiah ditutup menguat menjelang pertemuan bulanan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19-20 November 2024. Melalui rapat tersebut, bank sentral akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan atau BI-Rate.
Pada akhir perdagangan Senin, rupiah menguat 17 poin atau 0,11% menjadi Rp 15.857 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya sebesar Rp 15.874 per dolar AS.
"Dari domestik pelaku pasar mencermati kebijakan suku bunga yang akan diputuskan BI pada Rabu lusa," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Senin (18/11).
Rully memperkirakan Bank Indonesia akan menahan suku bunga acuan sebesar 6%. Pada Oktober 2024, bank sentral juga menahan suku bunga acuan sebesar 6%.
Kemudian menahan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility, yang masing-masing sebesar 5,25% dan 6,75% pada Oktober 2024.
Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka Lebar
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ruang penurunan suku bunga acuan BI-Rate masih terbuka lebar dengan mempertimbangkan prospek inflasi, nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi.
“Ruang penurunan suku bunga itu masih terbuka. Besarannya berapa, timing-nya kapan, akan kami lihat prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10).
BI tidak menurunkan suku bunga BI-Rate pada Oktober 2024 karena adanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan berimbas pada nilai tukar.
Oleh sebab itu, fokus kebijakan moneter jangka pendek pada stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin naik ke level Rp 15.848 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.888 per dolar AS.