Investor Cari Aset Aman, Rupiah Berpeluang Tembus Rp 16 Ribu per Dolar AS

Rahayu Subekti
22 November 2024, 09:42
rupiah, dolar, nilai tukar
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS dan di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat hari ini. Hal itu disebabkan naiknya indeks dolar AS karena banyak investor banyak yang memilih aset yang lebih aman.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan saat ini indeks dolar AS bergerak menguat ke level tertinggi dalam 13 bulan. “Pagi ini dolar AS sudah di kisaran 107,02, versus pagi kemarin di 106,58,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (22/11).

Dia menjelaskan saat ini ketegangan antara Ukraina dan Rusia semakin panas karena dua negara tersebut saling meluncurkan rudal jarak jauh. Ariston menilai, kondisi eskalasi konflik Ukraina-Rusia meningkatkan kekhawatiran pasar.

“Ini memicu pasar masuk aset aman termasuk dolar AS. Kita lihat harga emas yang juga aset aman juga menaik,” ujar Ariston.

Ariston mengatakan data klaim tunjangan pengangguran AS mingguan menunjukan penurunan dan mendorong penguatan dolar AS. Ia mengungkapkan, data tenaga kerja yang bagus bisa memicu Bank Sentral AS untuk tidak menurunkan suku bunga acuan lagi.

“Hari ini peluang pelemahan rupiah ke arah Rp 15.980 per dolar AS hingga Rp 16.000 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.900 per dolar AS hingga Rp 15.880 per dolar AS,” kata Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.920. Level rupiah ini menurun 10,50 poin atau 0,07 % dari penutupan sebelumnya.  

Senada dengan Ariston, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana, juga memproyeksikan rupiah akan melemah hari ini. Fikri mengatakan, saat ini banyak investor menjadi aset aman

“Khawatirnya rupiah akan melanjutkan depresiasi antara Rp 15.860 hingga Rp 16.120 per dolar AS,” kata Fikri,

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, juga memproyeksikan rupiah akan melemah terhadap dolar AS. “Saat ini dolar AS masih melanjutkan penguatan di tengah kekhawatiran seputar perang di Ukraina dan (potensi kebijakan) tarif (Presiden terpilih AS) Donald Trump,” ujar Lukman.

Lukman mengatakan data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan juga ikut mendukung dolar AS. Bahkan rupiah juga mendekati level psikologis Rp 16 ribu per dolar AS.

“Bank Indonesia diperkirakan akan mengintervensi ke pasar. Kisaran rupiah hari ini ada pada level Rp 15.850 per dolar AS hingga Rp 15.950 per dolar AS,” kata Lukman. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...