Menko Airlangga Targetkan Transaksi Mata Uang Lokal Naik 10% hingga 2025
Implementasi local currency transaction (LCT) atau transaksi mata uang lokal antarnegara berperan penting dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi antar negara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
“Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan LCT, pemerintah bersama Bank Indonesia membentuk Satuan Tugas Nasional LCT untuk meningkatkan penggunaan LCT hingga 10% pada 2024 dan 2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataan tertulis, Jumat (22/11).
Langkah ini juga diperkuat dengan sosialisasi dan pemberian insentif kepada pelaku usaha, eksportir, importir, dan BUMN. Hal ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif dalam stabilisasi ekonomi melalui kebijakan tersebut.
“Dengan berbagai strategi yang telah diterapkan, pemerintah berkomitmen menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika perekonomian global,” ujar Airlangga.
Pemerintah juga terus menjalin kerja sama ekonomi di berbagai forum untuk meningkatkan akses produk ekspor dan mendorong investasi asing ke dalam negeri, serta memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga surplus neraca pembayaran.
Kemitraan Indonesia dalam kerangka kerja ekonomi Indo-Pasifik telah memberikan langkah konkret bersama. Khususnya dalam mewujudkan perluasan pasar melalui rantai pasok global yang tangguh, fasilitasi ekonomi bersih, dan kemudahan investasi.
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
Neraca pembayaran Indonesia (NPI) mencatatkan surplus US$ 5,9 miliar pada kuartal III 2024. Realisasi ini menunjukan perbaikan karena NPI pada kuartal sebelumnya sempat defisit US$ 0,6 miliar.
Torehan surplus neraca pembayaran tersebut menjadi sinyal stabilitas ketahanan eksternal Indonesia hingga saat ini tetap terjaga di tengah tengah dinamika risiko global yang tengah terjadi.
Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas ketahanan eksternal di tengah tekanan global. Hal itu seperti penguatan indeks dolar AS yang memengaruhi volatilitas pasar keuangan Indonesia.
Untuk mengatasi kondisi itu, pemerintah juga telah menerapkan kebijakan strategis untuk mengurangi kerentanan nilai tukar melalui penguatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral.
Bank Indonesia memperkirakan NPI 2024 akan tetap tumbuh positif dengan defisit neraca transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran 0,1% hingga 0,9% dari produk domestic bruto (PDB).