Bappenas: RI Tidak akan Terapkan Proteksionisme Meski Ekonomi Global Rumit

Rahayu Subekti
23 November 2024, 16:08
bappenas, proteksionisme, trump
ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Suasana bongkar muat kontainer di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Ringkasan

  • Indonesia memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan proteksionisme meskipun menghadapi sebuah dunia yang semakin kompleks dan cenderung proteksionis, terutama menyusul kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang diperkirakan akan mengambil kebijakan lebih proteksionis.
  • Proteksionisme dipandang sebagai kebijakan yang menghambat perdagangan internasional, sedangkan Indonesia memilih pendekatan melindungi kedaulatan nasional tanpa menghalangi perdagangan internasional, dengan mengharapkan perdagangan yang adil.
  • Kemenangan Trump diharapkan akan membawa perubahan dalam kebijakan Amerika Serikat, termasuk potensi pemberlakuan tarif impor yang lebih luas terhadap negara-negara lain termasuk anggota ASEAN serta dampak terhadap kebijakan energi dan lingkungan, khususnya terkait penggunaan bahan bakar fosil dan perubahan iklim.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy mengakui saat ini dinamika ekonomi global makin kompleks. Namun ia mengatakan Indonesia tak akan menerapkan kebijakan proteksionisme.

Proteksionisme dalam hal ini merupakan kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Hak itu dilakukan dengan membatasi perdagangan antar negara.

Rachmat mengatakan situasi bisa saja dinamika ekonomi dunia terus bergerak, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat. Banyak pihak memperkirakan kemenangan Trump bisa membuat AS akan lebih proteksionis ke depan.

“Kita menjadi dan menjaga supaya kita terproteksi tetapi kita tidak menjadi proteksionis,” kata Rachmat di acara CORE Economic Outlook 2025 di Jakarta, Sabtu (23/11).

Ia mengakui tidak mudah saat ini saat menghadapi dunia yang semakin proteksionis. Menurutnya, di satu sisi dunia semakin menerapkan kebijakan proteksionisme namun justru di Indonesia, proteksi makin berkurang.

“Proteksi adalah melindungi kedaulatan nasional kita, sementara proteksionis adalah sifatnya menghambat perdagangan internasional,” ujar Rachmat.

Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya perdagangan bebas. Namun Indonesia tetap meminta perdagangan yang adil.

me

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan akan ada sejumlah perubahan arah kebijakan Amerika Serikat usai kemenangan Trump. Perubahan itu termasuk soal penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja, dan proteksionisme melalui tarif impor.

AS kemungkinan akan memperluas pemberlakukan tarif impor, tidak lagi hanya untuk Cina, tapi juga ASEAN. "Seperti Vietnam dan beberapa negara lain akan menjadi fokus dan perhatian pengenaan tarif impor Trump," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (13/11). 

Ada pula potensi Trump mendorong gencatan senjata di negara-negara yang berperang, seperti Rusia dan Ukraina. Pemerintah AS juga berpotensi menurunkan komitmennya terhadap isu perubahan iklim.

Sri Mulyani mewaspadai isu yang terakhir tersebut mengingat AS menggenjot penggunaan bahan bakar fosil untuk meningkatkan perekonomian pada pemerintahan Trump sebelumnya. “Ini akan mempengaruhi harga minyak dan electric vehicle (kendaraan listrik) dengan seluruh rantainya,” ujar Sri Mulyani. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...