Sri Mulyani Alokasikan Anggaran Kesejahteran Guru Rp 81,6 Triliun pada 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) turut menyasar upaya peningkatan kesejahteraan guru.
Hal itu sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto, bahwa guru adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil berasal dari pendidikan yang berhasil, di mana negara bisa makmur bila pendidikannya juga berhasil.
"Maka, APBN #UangKita difokuskan juga untuk pendidikan. Salah satunya melalui peningkatan kesejahteraan guru," kata Sri Mulyani dalam akun Instagram @smindrawati, dikutip di Jakarta, Jumat (29/11).
Dia merinci, total anggaran untuk kesejahteraan guru, baik aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN naik sebesar Rp 16,7 triliun menjadi Rp 81,6 triliun pada 2025.
Untuk meningkatkan layanan pendidikan yang lebih bermutu dan merata, pemerintahkan mengalokasikan dana Rp 17,5 triliun untuk rehabilitasi, perbaikan, dan renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta pada tahun depan.
"Upaya peningkatan kesejahteraan dan kualitas pendidik di Indonesia tidak akan berhenti di sini. Kami di Kementerian Keuangan akan terus mendukung segala niatan baik demi meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Sri Mulyani mendampingi Prabowo saat menghadiri Puncak Hari Guru Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Pendidikan Masuk Dalam Alokasi Utama APBN 2025
Dalam kegiatan itu, Prabowo menekankan bahwa pendidikan adalah prioritas utama dalam alokasi APBN 2025 di Kabinet Merah Putih.
Kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kebangkitan bangsa Indonesia. Karena kunci kebangkitan bangsa melalui sektor pendidikan.
"Bangsa Indonesia ini tidak ada pilihan, kita harus bangkit atau kita terus menjadi negara yang begitu-begitu saja, negara yang rakyatnya masih banyak yang miskin,” kata Prabowo di Velodrom, Jakarta Timur, Kamis (28/11) .
Prabowo membandingkan prioritas anggaran berbagai negara di dunia. Ia menyebut banyak negara besar, seperti Amerika Serikat dan India, menempatkan pertahanan sebagai prioritas utama dalam APBN mereka.
Namun pemerintahan yang berada di bawah Koalisi Merah Putih, mengambil langkah berbeda dengan menempatkan pendidikan sebagai prioritas nomor satu.
“Dan tidak tanggung-tanggung, saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia, alokasi pendidikan dalam APBN tahun 2025 adalah yang tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia,” ujarnya.
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, pemerintah telah menetapkan alokasi prioritas APBN 2025, di mana sektor pendidikan memperoleh porsi Rp 724,3 triliun dari target pendapatan negara pada RAPBN 2025 Rp 3.005,1 triliun.
Dana pendidikan melampaui alokasi perlindungan sosial Rp 504,7 triliun, infrastruktur Rp 400,3 triliun, kesehatan Rp 197,8 triliun, ketahanan pangan Rp 139,4 triliun, serta hukum dan hankam Rp 375,9 triliun.