BGN Alokasikan 85% Anggaran Makan Bergizi Gratis untuk Beli Bahan Pangan Lokal

Ferrika Lukmana Sari
2 Desember 2024, 05:00
makan bergizi gratis
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Rapat tersebut beragendakan perkenalan dari mitra kerja serta ?penjelasan mengenai visi dan misi Presiden di bidang gizi nasional.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, tujuan kolaborasi ini untuk mencapai target swasembada pangan nasional. Rencananya, 85% anggaran makan bergizi gratis untuk membeli bahan lokal yang bersifat tematik.

Misalnya saja, daerah tersebut memiliki potensi perikanan, 85% dari anggaran untuk membeli ikan, sementara sisanya untuk membiayai proses pemasakan atau pengolahan. 

Dadan menekankan, bahwa program ini dirancang untuk mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi di berbagai daerah sesuai potensi lokal, seperti distribusi ikan di wilayah dengan hasil laut melimpah atau telur di daerah penghasil telur.

Produk-produk lokal yang dikembangkan akan dimanfaatkan untuk mendukung ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA dengan keterlibatan Badan Gizi sebagai off-taker utama.

Dengan begitu, jika daerah tersebut mempunyai pasokan besar dari ikan, maka msyarakat akan diberikan ikan. Begitu juga dengan daerah penghasil telur ayam.

"Badan Gizi hadir di lokasi-lokasi itu menjadi off-taker terdepan bagi produk-produk yang dikembangkan, dan produknya akan kita gunakan untuk program makan bergizi, untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA,” kata Dadan dalam keterangan resmi, Minggu (1/12). 

Siap Penuhi Produk Perikanan yang Bermutu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan pihaknya siap memenuhi kebutuhan sumber protein melalui produk perikanan bermutu untuk mendorong program peningkatan gizi masyarakat tersebut.

Saat ini pihaknya telah mengembangkan budi daya perikanan yang disesuaikan dengan komoditas paling dominan di masing-masing wilayah.

Artinya, program makan bergizi gratis berbasis kearifan lokal dan tematik sesuai potensi paling dominan di daerah, sejalan dengan pengembangan budi daya perikanan yang dilakukan KKP. "Makan bergizi ini peluang besar untuk menyerap hasil budi daya perikanan, karena pasarnya sudah ada," ujarnya.

KKP juga telah membuat berbagai model budi daya yang siap dikembangkan di berbagai wilayah. Salah satunya melalui model budidaya ikan nila salin di Karawang.

Model budidaya ini telah siap diterapkan dalam upaya revitalisasi tambak-tambak idle atau tak beroperasi di sepanjang jalur Pantura dari Banten hingga Jawa Timur. Luasan tambak idle mencapai 78 ribu hektare, dan di tahap 1 revitalisasi akan menyasar 13 ribu hektare di tahun 2025.

"Kita akan buat budi daya perikanan tematik sesuai dengan potensi yang paling dominan untuk memenuhi kebutuhan pangan MBG," ujarnya.

Ia mengaku tengah mengejar implementasi kebijakan berbasis ekonomi biru. Salah satunya yaitu pengembangan budi daya perikanan yang dinilai mampu memenuhi ketahanan pangan tanpa merusak ekologi.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...