Rupiah Dekati 16.000 per Dolar AS, Pelemahan Diproyeksi Masih Berlanjut

Rahayu Subekti
12 Desember 2024, 09:40
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya hari ini terhadap dolar AS. Saat ini pergerakan rupiah juga disebut sudah mendekati level psikologis yaitu 16.000 per dolar AS.

“Rupiah mendekati level psikologis, ada peluang besar Bank Indonesia akan mengintervensi,” kata Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Kamis (12/12).

Dia memproyeksikan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data inflasi Amerika Serikat. Tercatat inflasi AS pada November 2024 naik 2,7% secara tahunan setelah bulan sebelumnya berada pada level 2,6%. 

“Rupiah hari ini akan berada pada level Rp 15.850 per dolar AS hingga Rp 16.000 per dolar AS,” ujar Lukman. 

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 15.937 per dolar AS. Level ini naik 18 poin atau 0,11% dibandingkan penutupan sebelumnya. 

Sementara itu pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan indeks dolar AS pagi ini terlihat bergerak semakin tinggi dibandingkan pagi kemarin yaitu 106,52 versus 106,35. Data indeks harga konsumen AS juga menunjukan kenaikan inflasi. 

“Ini menunjukkan inflasi AS yang sulit turun dan tentunya bisa berpotensi suku bunga acuan AS tidak akan turun lagi setelah Desember ini,” kata Ariston. 

Ariston menambahkan kondisi geopolitik yang masih menegang juga membantu mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman. Hal ini terlihat pada kenaikan harga emas yang juga sebagai aset aman.

“Hari ini potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 15.950 per dolar AS hingga Rp 15.980 per dolar AS. Ada juga potensi penguatan di kisaran Rp 15.900 per dolar AS hingga Rp 15.880 per dolar AS,” ujar Ariston. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...